Begini Makna Hari Gunung Internasional Bagi Pencinta Alam di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dalam setiap tahunnya, 11 Desember diperingati sebagai Hari Gunung Internasional atau International Mountain Day.

Peringatan ini disepakati oleh Food Agriculture Organization (FAO) di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mendorong perkembangan pegunungan.

Menurut Pembina Komunitas Pecinta Alam Sukasari (Kompas) Kabupaten Purwakarta, Mochamad Aripin, Hari Gunung Internasional bertujuan untuk menciptakan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya pegunungan bagi kehidupan.

Baca Juga:  Ada Disini Lokasi SIM Keliling Karawang Senin 24 Juli 2023

“Gunung merupakan rumah bagi 15 persen populasi manusia. Seperempat hewan darat dan tumbuhan juga berada di sana. Pegunungan menyediakan sumber air minum utama untuk hidup semua manusia,” ucap pria yang akrab disapa kang Ipin itu, Pada Jumat (11/12/2020).

Diungkapkannya, mendapatkan pemandangan yang indah saat berada di atas gunung menjadi salah satu hal dinikmati para pendaki, yang menjadi tren di kalangan anak muda.

Baca Juga:  Kelurahan Simpang Tiga Serdang Bedagai Ditata Melalui Program KOTAKU

“Sayangnya, meningkatnya animo untuk mendaki gunung belum diiringi dengan peningkatan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan. Banyak para pendaki gunung yang masih meninggalkan jejak sampah di gunung,” ucap kang Ipin.

Dengan demikian, sambung dia, seharusnya dengan adanya peringatan Hari Gunung Sedunia, para pendaki, dapat mengerti dan menerapkan pentingnya menjaga kebersihan serta kelestarian gunung.

Selain tak membuang sampah di gunung, kata kang Ipin, para pendaki juga sebaiknya semakin sadar akan keindahan gunung, dengan menghindari melakukan perbuatan vandalisme yang bisa merusak keindahan.

Baca Juga:  Warga Purwakarta Sedih Dedi Mulyadi Tak Lagi Jadi Anggota DPR RI: Saya Selalu Bahagia Selamanya...

“Gunung adalah menara air. Air perlu kita lestarikan untuk kehidupan manusia. Makanya peringatan Hari Gunung Internasional harus dilakukan dengan aksi nyata, yang dimulai dari diri sendiri dengan tidak merusak keindahan gunung,” pungkasnya.

Penulis : Gigin Ginanjar