“Selain keterlambatan distribusi dari hasil sidak lapangan intinya ada beberapa distributor yang menurut saya ada penyalahgunaan,” kata Asep kepada HR Online.
Asep meminta Dinas KUMKMP Kota Banjar mencari solusi atas permasalahan tersebut supaya kelangkaan minyak goreng kembali stabil.
Rencananya, kata Asep, pihak Komisi II DPRD akan kembali melakukan sidak ke sejumlah distributor minyak goreng curah maupun kemasan.
“Untuk harga tadi variatif antara Rp 11-18 ribu. Bahkan minyak curah sekarang ada yang jual literan. Nanti kami akan agendakan cek ke distributor,” kata Asep.
Anggota Komisi II DPRD lainnya, Hartono, mengatakan, kelangkaan minyak goreng tersebut terjadi karena ada kendala dari pihak distributor.