Ia menambahkan, sesuai dengan kondisi alam letak desa Kertamanah ini, setelah melalui musyawarah bersama tokoh masyarakat lalu kami memutuskan untuk menata objek wisata curug mahrom dan leuwi goong.
“Kalau kita lihat salah satu Pendapatan Asli Desa (PAD) yang paling produktif di desa kami adalah objek wisata air dan ini bekerjasama dengan BUMDes,” ungkap Rahmat.
Untuk menuju ke lokasi Curug Mahrom, kata dia, belum ada akses jalan yang memadai. Pengunjung harus naik sepeda motor menyusuri jalan setapak yang berbatu di tengah hutan, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki.
“Motor pengunjung diparkir di tanah milik warga, setelah ini pengunjung berjalan kaki menuju curug mahrom. Kini sedang kami tata agar masyarakat yang berkunjung tidak kesulitan saat bejalan kaki menuju curug mahrom itu. Pecinta wisata alam, pastinya akan tertantang untuk menuju obyek wisata di tengah hutan yang masih sangat alami tersebut,” jelas Rahmat.
Diakuinya, berbagai upaya untuk mengembangkan wisata alam itu telah dilakukan, namun hingga saat ini masih terkendala dengan keterbatasan pembiayaan.