“Embung air dengan ketinggian 2,5 meter tersebut memiliki kapasitas yang mampu menampung lebih dari 500 meter kubik air. Pembangunannya dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat dan kelompok tani bina karya satu, desa setempat,” kata Erlan.
Sementara, untuk embung yang berlokasi di Kecamatan Maniis, lokasinya berada di Kampung Gunung Karung, Desa Gunung Karung, dengan dimensi embung yang tak jauh berbeda dengan yang berlokasi di Kecamatan Wanayasa.
Erlan juga mengatakan bahwa pembangunan embung tersebut berada di lahan milik desa atau lahan pemerintah atau lahan hibah yang peruntukannya telah sesuai dengan kesepakatan warga.
“Hal ini bertujuan agar pembangunan embung tidak sia-sia serta aman dan bisa dimanfaatkan oleh para petani secara keseluruhan,” kata Erlan.
Sementara, terkait dengan pembangunan embung air di wilayahnya, Kepala Desa Taringgul Tonggoh, Eep Saepul Malik mengungkapkan, krisis air untuk areal persawahan menjadi masalah klasik bagi para petani di sebagian wilayah Desa Taringgul Tonggoh.