Selain santunan anak yatim dan jompo, sambung dia, Gema Ramadhan Kolaborasi Beramal ini digelar juga lomba tabuh bedug bagi siswa dan masyarakat di Desa Parungbanteng.
“Intinya budaya lomba bedug ini perlahan akan hilang karena anak zaman sekarang sudah nyaman dengan handphone,” ucap Kang Ipin.
Oleh karena itu, lanjut Kang Ipin, pihaknya membuat festival lomba bedug sebagai syiar kepada anak muda dan remaja supaya lebih dekat dengan masjid. “Ke depannya acara ini akan kita tambah dengan lomba azan, tahfizh Al-Qur’an, dan lainnya yang berdekatan dengan agama,” ujarnya.
Kang Ipin berharap dengan adanya kegiatan Gema Ramadhan Kolaborasi Beramal di bulan Ramadhan ini para pemuda di Desa Parungbanteng bisa menjadi pribadi yang agamis, prestatif dan inovatif.
“Jadi, bulan Ramadhan ini bukan untuk bermalas-malasan, tetapi Ramadhan bulan tarbiyah (bulan pendidikan), bulan ujian, bulan magfiroh, bulan kebaikan, bulan yang mulia,” tutur Kang Ipin. (Gin)