Gus Ahad: Pahlawan Telah Torehkan Tinta Emas Tanpa Pengakuan

JABARNEWS | BANDUNG – Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2020 memberikan kesan tersendiri bagi semua pihak. Salah satunya Anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengungkapkan bahwa pahlawan adalah dia yang telah menorehkan tinta emas perjuangan tapi tidak bimbang berada di belakang tanpa pengakuan.

“Dan faktanya memang banyak pihak yang tidak terpublikasikan jasa kepahlawanannya, banyak pahlawan yang sudah wafat dan tidak diketahui namanya,” kata Gus Ahad sapaan akrabnya kepada jabarnews.com, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga:  Pakar Sebut Etika Komunikasi Bisa Tunjang Keberhasilan Negoisasi

Dia meyakini, kelak yang Maha Kuasa tidak akan salah dalam penilaian para pahlawan terhadap pembalasan jasa. Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar ini mengungkapkan di tahun 2020 ini bertepatan dengan tahun keempat setelah diresmikannya Hari Santri Nasional.

Menurutnya, hal ini adalah fakta-fakta sejarah yang tidak banyak diketahui oleh publik dan tidak dijadikan bahan pelajaran atau kurikulum bahwa ternyata peristiwa hari pahlawan ini sebagai konsekuensi logis dari dicanangkannya fatwa jihad oleh Kyai H Hasyim Asyari salah satu syaikh pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga:  Kasus Aktif Covid-19 Akhir 2021, Garut Catat Tersisa Dua Orang

“Ya, inilah yang menjadi semacam motivasi utama bagi para santri dan juga para pemuda untuk bergerak, membela atau menolak ancaman dari inggris dan tentara sekutu yang akan mengambil alih Surabaya serta akan membuka lagi untuk penjajahan lanjutan dari Belanda terhadap kita,” ungkapnya.

Gus Ahad berharap, pemerintah ada langkah-langkah lebih sistematis dan tegas untuk memperbaiki, meluruskan sejarah ini lewat pernyataan-pernyataan juga lewat materi-materi kurikulum yang dikenalkan kepada para siswa.

Baca Juga:  Perluasan Program Buruan SAE, Terbukti Bantu Pangan Warga

Mumpung, lanjut dia, sekarang narasumber-narasumber sejarah masih ada banyak dari para pelaku sejarah. Meski sudah sepuh, sambung Gus Ahad, tapi mereka masih bisa menceritakan beberapa detail dari peristiwa itu.

“Jadi, momentum Hari Pahlawan ini kita jadikan kesempatan untuk memperbaiki persepsi bahwa perjuangan kemerdekaan bangsa kita ini sangat menyetakkan semua pihak, ya khususnya peran yang sangat sentral dari pihak ulama dan pihak santri,” tutupnya. (Rnu)