Masih menurut Chairul, Riri sempat kembali melakukan penelusuran, tepatnya pada tanggal 27 September 2019 lalu. Saat itu ua menemukan sehelai buku dan cengkraman kuku di batu.
“Namun setelah penampakan dan temuan itu, tidak lagi ada kabar atau laporan lagi dari warga,”‘ sambungnya.
Pihak pemerintah menurut Chairul cukup senang dengan kabar tersebut meskipun belum dipastikan apakah harimau itu jenis harimau Jawa atau bukan.
“Kami khususnya pemerintah kecamatan dan desa, dengan adanya dugaan ini cukup bahagia. Kalaupun ini benar, bisa saja harimau Jawa itu masih ada, sementara hari ini kan sudah dinyatakan punah ya,” ucapnya.
Menyikapi hal itu, Ichwan meminta masyarakat lebih arif dengan lingkungan sekitarnya. Mulai dari cara dan pola menanam hingga mengetahui pola konservasi di area perkebunan mereka.