“Ketika melihat jejak atau penampakan itu agar melapor ke pemerintah desa dan aparatur pemerintah lainnya. Nanti akan kita sikapi segera berkoordinasi bisa dengan BKSDA atau Dinas Kehutanan Provinsi. Bukti-bukti yang ada atau ditemukan warga tersebut saat ini dalam penelitian BRIN dan kami belum mendapat kabar hasilnya seperti apa,” pungkas dia.
Sebelumnya, Kasubag Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BKSD Jawa Barat, Halu Uleo membenarkan kabar tersebut. Pihaknya juga telah memasang camera trap di beberapa titik di lokasi yang diduga menjadi tempat munculnya harimau.
“Informasi terkait harimau, dari pemantauan teman-teman di lapangan dengan camera trap, yang didapat hanya macan tutul bukan harimau,” kata Halu melalui sambungan telepon kepada kepada wartawan.
Terkait sampel yang ditemukan di lapangan, Halu mengatakan sampel tersebut masih dalam penelitian pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Kita sudah mengirim sample bulu di lapangan untuk mengecek apakah dari harimau itu atau bukan. Masih di Lab BRIN, Badan Riset. Masih tahap penelitian bulunya, sampai sejauh ini belum ada perkembangan. Menunggu hasil BRIN, masih mencari pembanding untuk samplenya,” pungkas Halu. (red)
Sumber: Detik.com