Harus Tepat, Begini Tindakan Pertama Jika di Gigit Ular

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pada akhir tahun seperti saat ini merupakan masa dimana hewan jenis ular untuk menetaskan telurnya.

Maka tak jarang, akhir tahun yang juga bertepatan dengan pergantian musim kemarau ke musim penghujan tersebut banyak ditemukan ular berkeliaran bahkan hingga masuk ke pemukiman warga.

Menurut, Tim evakuasi atau pawang ular di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Abah Rizal (46), jenis ular yang saat ini menetas, tidak hanya ular katagori tidak berbahaya namun juga ular berbisa seperti king kobra yang tentu saja berbahaya dan mengancam nyawa mangsanya.

“Saat ini musim berbagai ular menetaskan telurnya, terutama jenis king kobra yang tentu sangat berbahaya bagi nyawa mangsanya termasuk mengancam keselematan warga,” papar Abah, saat ditemui di Kantor DPKPB Kabupaten Purwakarta, pada Jumat (26/12/2020).

Dijelaskannya, khusus ular jenis kobra atau king kobra masuk kategori dalam jenis ular berbisa yang mematikan dan hingga kini serumnya masih sulit ditemukan.

Baca Juga:  Inilah Beberapa Makanan Dan Minuman Yang Baik Untuk Kesehatan Hati

Sehingga, jika terkena gigit ular jenis tersebut, warga diminta tetap tenang dan jangan banyak bergerak. Hal itu bertujuan untuk memperlambat aliran bisa atau racun dalam darah.

“Jangan panik, karena kalau panik apalagi banyak bergerak, maka jantung semakin berdetak kencang dan mempercepat aliran bisa ular masuk melalui darah dan mengalir ke jantung. Kalau sudah sampai ke jantung, dipastikan nyawa korbannya tidak tertolong,” ungkapnya.

Untuk itu, sebagai upaya evakuasi awal, kata Abah Rizal, jika ada yang terkena patukan ular berbisa, selain tetap tenang dan jangan bergerak, diusahakan banyak minum air putih dan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

“Sambil menunggu datangnya pertolongan medis, sebisa mungkin bisa ular tersebut untuk tidak menjalar ke seluruh bagian tubuh dengan cara membuat tenang korba. Dan lakukan penanganan medis secepat mungkin jangan sampai terlamabat,” tuturnya.

Baca Juga:  Ade Yasin Sebut Pemerintah Kabupaten Bogor Kekurangan Tenaga PNS, Kok Bisa?

Sementara, ditambahkan Ketua Komunitas pencinta ular Natrix Purwakarta, Raynanada Gumilang mengatakan, dari sekian banyak jenis ular, tidak sepenuhnya bersipat berbahaya dan mempunyai bisa/racun. Bahkan diantara nya justru jinak dan tidak berbahaya untuk di pelihara.

“Ketika berbicara mengenai ular berbisa atau tidak berbisa, tak jarang orang awam sulit sekali memahaminya. Padahal ada beberapa ciri yang dapat dijadikan patokan ketika ingin mengetahui ular yang ditemui berbisa atau tidak,” jelasnya.

Sejumlah ciri- ciri ular berbisa, bisa dikenali dari beberapa ciri khusus. Diantaranya memiliki gigi taring kecil, memiliki bentuk kepala segitiga, memiliki lubang di dekat lubang hidung yang berguna untuk mencari para mangsa berdarah panas, serta umumnya ular berbisa memiliki satu baris sisik.

Baca Juga:  Harga Daging Ayam di Cianjur Meroket, Capai Rp40 Ribu per Kilogram

“Jika digigit, maka bekas gigitan bisa berupa dua lubang luka halus yang berbentuk sebuah lengkungan. Ular berbisa juga memiliki warna yang terang dan mencolok jika diperhatikan secara lebih detail, serta ular berbisa memiliki mata yang lebih lonjong dengan pupil elips,” terangnya.

Sementara, jika digigit ular tak berbisa, salah satu cirinya ada bekas berupa dua lubang gigitan utama yang disebabkan oleh gigi taring. Dan jika diperhatikan secara detail maka ular tidak berbisa memiliki dua baris sisik, sementara ular berbisa memiliki dua baris sisik.

“Dan ular tidak berbisa pada umumnya memiliki sisik dengan pola sederhana. Ular tidak berbisa memiliki mata dan pupil cenderung bulat. Dengan adanya ciri-ciri tersebut, masyarakat diharapkan bisa lebih mengenali dan waspada terhadap spesies ular berbisa di lingkungan rumah,” tutur pria yang akrab disapa Ray.

Penulis : Gigin Ginanjar