Ini Alasan DPRD Jabar Tolak Rencana Penerbitan Obligasi Daerah, Gara-gara Utang?

DPRD Jabar
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady. (Foto : Humas DPRD Jabar).

“Gagasan ini pernah bergulir dan ditolak oleh dewan. Sekarang tiba-tiba muncul lagi. Saya pribadi enggak setuju. Engga tahu kalau dewan yang lain. Bagaimanapun, obligasi ini akan menjadi hutang daerah. Jawa Barat hari ini sudah punya hutang Rp3,8 triliun ke pusat. Kalau obligasi ini terbit dan nilainya betul ditargetkan Rp2 triliun. Praktis utang kita nanti hampir Rp6 triliun,” kata Daddy, Minggu (9/7/2023).

Baca Juga:  Pesan Mengharukan Bupati Karawang untuk Ridwan Kamil

Dia berharap, Ridwan Kamil dapat mempertimbangkan rencana tersebut. Terlebih masa jabatannya sebagai gubernur tidak lama lagi akan berakhir dan tentunya bakal menjadi pekerjaan tambahan yang harus diperhatikan oleh penggantinya kelak, dari hasil kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) di November 2024 mendatang.

Baca Juga:  Jadi Penangkal Paham Radikal, DPRD Jabar Tekankan Pentingnya Lestarikan Nilai-nilai Pancasila

“Padahal ini sudah di ujung pemerintahan Ridwan Kamil. Mbok ya harus dipikirkan ulang,” ucapnya.

Mengenai rencana penerbitan obligasi tersebut yang bertujuan untuk pembangunan infrastruktur penunjang BIJB dan rumah sakit, dia menyampaikan tidak seharusnya BUMD selalu dimanjakan. Menurutnya, BIJB sejatinya harus mencari celah sendiri agar dapat bertahan dan jangan melulu bergantung atau bertopang dari APBD.

Baca Juga:  Longsor di Tanjakan Mala, Jalur Bandung-Cianjur Tertutup Material Tanah

Demikian pula rumah sakit, dimana menurutnya masih banyak skema lain yang dapat dilakukan selain berhutang. Salah satunya melalui kolaborasi dengan investor swasta, dalam pembangunan infrastruktur kesehatan di Jawa Barat.