Jelang Pemilu, KPU Purwakarta Kejar Kekurangan Logistik

JABARNEWS | PURWAKARTA – Menjelang Pemilu 2019 yang semakin dekat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purwakarta terus memantapkan sejumlah persiapan.

Ketua KPU Purwakarta, Ahmad Ikhsan Faturrahman mengatakan, hingga saat ini proses persiapan telah mencapai 50 persen. Sejumlah logistik pun telah diterima KPU dalam kondisi baik.

Namun logistik tersebut masih belum terpenuhi secara keseluruhan. Mulai kotak suara yang dibutuhkan sebanyak 13.368 baru diterima 13.142 buah. Bilik suara yang dibutuhkan sebanyak 10.536 buah baru diterima 10.151 buah.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Sanjung Desa-desa Wisata di Subang, Disebut Bisa Topang Kebangkitan Ekonomi Warga

Begitu pula dengan tinta sidik jari yang dibutuhkan 5.268 buah baru diterima 273.078 buah. Sementara kebutuhan segel sebanyak 319.799 baru diterima 273.078 buah.

“Kotak suara masih kurang 226 buah, bilik suara 385 buah, tinta jari 30, bak sementara segel masih kurang 46.721 buah,” ujar Ahmad Ikhsan, Selasa (22/1/2019).

Meski demikian, kata Ahmad, kekurangan itu pun telah diajukan ke pemerintah pusat, sehingga pada pelaksanaan nanti diharapkan terpenuhi secara keseluruhan. “Mudah-mudahan sebulan sebelum pelaksanaan kekurangan itu sudah terpenuhi,” ucap Ahmad.

Baca Juga:  Wow, 40 Persen Kaum LGBT Di Kabupaten Cianjur Idap HIV/ADIS

Mengenai daftar pemilih tetap atau DPT, KPU juga telah menetapkan sebanyak 687.100 orang. Walaupun jumlah itu kemungkinan berubah di luar dugaan.

“Ya kan kita tidak tahu ada yang meninggal atau yang lainnya, intinya jumlah DPT sudah kita tetapkan dan juga sudah diplenokan,” paparnya.

Sementara untuk mencapai target angka partisipasi 80 persen, pihaknya terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Dari sisi sosialisasi melibatkan peran serta relawan 10 basis. Yakni pemilih pemula, pemuda, kelompok perempuan, marjinal, keluarga, disabilitas, agama, komunitas demokrasi, warga internet dan berkebutuhan khusus.

Baca Juga:  Pembangunan Pelabuhan Patimban Mulai Tahap Pengukuran

Upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan angka partisipasi dan kualitas pemilih pada Pemilu 2019. Sehingga, pesta demokrasi pada tahun ini sukses aman dan lancar.

“Pada Pemilu 2014 angka partisipasi pemilih 74 persen, Pilkada 2018 kemarin 79 persen, sekarang kita naikkan menjadi 80 persen, mudah-mudahan mencapai target bahkan lebih,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat