Kebun Jagung Pelangi Bakal Jadi Agrowisata Baru di Cianjur

JABARNEWS | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendorong untuk pengembangan jagung pelangi di Kecamatan Cugenang guna menjadi wisata edukasi dan agrowisata baru di wilayah tersebut.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengakatan pihaknya mendukung penuh upaya petani di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang yang berhasil mengembangkan jagung yang masih disebut langka di Indonesia, meskipun di negara Amerika Latin itu dianggap sudah biasa.

“Kami juga akan membantu sarana dan prasarana penunjang untuk pengelolaan lahan jagung tersebut menjadi wisata edukasi,” kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu.

Baca Juga:  Ini Keunggulan Bibit Kelapa Hibrida

Ia mengatakan, jagung pelangi menjadi daya tarik tersendiri, bahkan dari luar daerah banyak yang berkunjung, sehingga pihaknya mendukung rencana dijadikannya lahan perkebunan jagung pelangi sebagai wisata edukasi berwawasan lingkungan.

“Termasuk memberikan bantuan agar pengembangan jagung pelangi dan rencana pembuatan wisata edukasi dapat terealisasi. Untuk teknisnya oleh dinas, tapi tentu saya mendukung apalagi demi kemajuan Cianjur,” katanya.

Ia menjelaskan keberadaan kebun jagung pelangi, tidak hanya menarik wisatawan lokal, namun dari luar daerah dan mancanegara akan datang ke Cianjur, sehingga pihaknya menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan pendampingan.

Baca Juga:  Perangkat Desa Hingga RT Di Kecamatan Pondoksalam Purwakarta Didaftarkan BPJS-TK

Pemilik kebun jagung pelangi, Luki Lukman Hakim mengatakan setelah beberapa kali panen jagung asal Amerika Latin itu, berencana untuk menata kebun yang akan dijadikan wisata edukasi lingkungan dan agrowisata.

“Kami sudah berencana melakukan penataan mulai tahun ini, dimulai dengan mengembalikan kualitas tanah agar jagung yang dihasilkan benar-benar organik sehingga ke depan tidak lagi menggunakan zat kimia,” katanya.

Setelah proses tersebut selesai ungkap dia, lahan seluas tiga hektare akan ditanami jagung pelangi, dengan jarak tanam yang berdekatan antara satu hamparan dengan hamparan lainnya.

Baca Juga:  Oknum Guru Ngaji di Bogor Jadi Sasaran Aksi Massa, Kesal Karena Berbuat Ini Pada Anak Didiknya

Sehingga panen dapat dilakukan setiap pekan, agar wisatawan atau tamu yang datang dapat menikmati panen di kebun langsung tanpa harus menunggu sampai panen raya tiba seperti tahun sebelumnya.

“Kami akan membangun sejumlah fasilitas penunjang seperti gazebo, menara pantau dan fasilitas lainnya. Penataan dengan tujuan wisata edukasi ini, kami lakukan karena angka kunjungan dari berbagai kalangan yang terus meningkat,” katanya. (Ara)