Kisah Nakes Terpapar Covid-19, Usai Antar Pasien Positif

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Tenaga kesehatan (nakes) sangat rentan akan penularan Covid-19. Meskipun sudah memakai alat pelindung lengkap, nakes masih berpotensi terinfeksi virus corona.

Seperti halnya yang dialami oleh Rosidin (28), salah seorang perawat di Puskesmas Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Dia tak menyangka bisa terpapar virus tersebut, setelah mengantarkan seorang pasien positif Covid-19 asal Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalongwetan.

“Sepulang dari mengantar pasien, kondisi tubuh saya sebetulnya masih baik-baik saja, dan bertemu dengan istri serta anak di rumah,” kata Rosidin, Selasa (22/12/2020).

Namun, beberapa hari kemudian dia mulai merasakan gejalanya. Rosidin mengalami diare dan hilang indera perasa atau penciuman, serta demam hingga suhu tubuhnya naik mencapai 39 derajat celcius.

Baca Juga:  Gantikan Ema Sumarna Jadi Plh Sekda Kota Bandung, Inilah Sosok Hikmat Ginanjar

“Makan enggak terasa apapun, hampir seminggu saya enggak enak badan. Akhirnya saya periksakan ke puskesmas untuk dites pada 23 Oktober 2020 dan hasilnya positif,” katanya.

“Pikiran saya, mungkin saya terjangkit setelah kontak erat dengan pasien yang ditangani beberapa waktu lalu,” sambung Rosidin.

Diliputi kepanikan, dia pun ingat jika virus korona memiliki kemampuan penularan yang cepat, sehingga langsung menyampaikan kabar buruk itu kepada istrinya.

Setelah melakukan tracking dan tes swab, Rosidin sempat kaget karena istinya pun ternyata dinyatakan positif Covid-19. Padahal, sehari-hari isterinya tinggal di rumah untuk mengurus anak tunggalnya.

Baca Juga:  BPKP Bantah Direktur Keuangan PDAM Purwakarta Diganti Karena Sembunyikan Kerugian Perusahaan

“Istri saya juga positif walaupun tidak ada gejala, disusul putri saya yang masih berusia 5 bulan juga sama. Akhirnya kami bertiga menjalani isolasi mandiri di rumah,” ucapnya.

Selama menjalani isolasi di rumah, cobaan batin sempat dirasakan Rosidin bersama istrinya. Apalagi, tidak ada satu pun tetangga yang mengetahui kondisinya saat itu.

Bahkan untuk kebutuhan makanan dan obat-obatan, ia sampai meminta petugas puskesmas mengantarkan ke depan gerbang rumahnya.

“Agar tetangga tak curiga, saya bilang ke rekan jangan memakai pakaian khusus, yang biasa-biasa saja. Makanan dan obat-obatan digantung di pagar, nanti saya yang ambil,” Rosidin melanjutkan.

Baca Juga:  Terungkap Ini Motif Sekelompok Remaja Lakukan Perundungan Terhadap Bocah

Beberapa hari menjalani isolasi ditambah berfikiran positif serta disiplin mengkonsumsi obat yang diberikan dokter, kondisi fisik Rosidin dan istrinya mulai membaik.

Mereka kemudian kembali mengikuti tes swab dan dinyatakan negatif. Tapi sayangnya, bayi perempuannya masih dinyatakan positif saat pemeriksaan swab tanggal 17 November lalu.

“Karena masih bayi, anak saya diurus di rumah bersama istri meskipun kami berdua sudah negatif. Setelah tiga kali swab, anak kami dinyatakan sembuh pada awal Desember ini,” terang Rosidin.

Penulis: Yoyo W