“Tapi sebagian besar atau mayoritas satu tenda satu keluarga (KK),” ucapnya.
Kalau datang hujan, gendangan air membasahi latar bawah tenda yang mana tempat tidur pengungsian dilengkapi dengan bahan seadanya. Bukan terbuat dari keramik atau coran rumah semi permanen dan rumah panggung bisa dikatakan.
“Kalau hujan air pada masuk rembes sampai ke bawah. Karena hal sama alas hanya tikar dan terpal juga,” aku Jajang.
Namun, masih beruntung masih ada sebagian warga (tetangga,red) rumah utuh hanya retak-retak saja rusak ringan. Sehingga, anak-anak bisa belajar dan mengaji tidak di tenda pengungsian sementara waktu.
Karena, bilang Ketua RT setempat, di mana bangunan sekolah hal sama ambruk total rusak berat. Jadi tidak bisa belajar, saat ini diliburkan untuk belajar secara daring atau di salah satu rumah warga gak rusak atau tidak ringan.