“Kita harus membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa kesehatan reproduksi bukan hanya tanggung jawab isteri tetapi merupakan tanggung jawab bersama suami dan isteri,” tutur Deni.
Sementara itu, Wahyudin (33) Warga Kelurahan Munjuljaya, Kabupaten Purwakarta mengatakan, mengikuti MOP tersebut karena dorongan istri yang tidak bisa ikut ber-KB dan motivasi dari para kader KB.
Sehingga, pria yang berprofesi sebagai sopir ojek online itu akhirnya memutuskan untuk mengikuti KB MOP atau vasektomi. Meski sempat merasa takut, namun setelah mendapat penjelasan dari kader KB akhirnya dirinya yakin untuk mengikuti MOP.
“Sempat takut, namun setelah dijelaskan oleh kader KB bahwa MOP hanya operasi kecil, sementara manfaatnya besar maka berani ikut, dan enaknya lagi semua gratis,” tutur Wahyudin. (Gin)