Musim Penghujan, Pengrajin Gerabah di Purwakarta Alami Penurunan Omset

Pengrajin Gerabah atau Keramik di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. (Foto: Gin/JabarNews).

JABARNEWS | PURWAKARTA – Hampir setiap hari intensitas hujan di Kabupaten Purwakarta cukup tinggi dan merata terjadi hampir di seluruh wilayah. Rupanya hal tersebut berdampak pada penurunan produksi hingga omzet sejumlah pelaku usaha gerabah atau keramik di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.

Menurut, salah seorang pelaku usaha kramik Plered, Asep Supriatna, pada awal musim hujan saat ini, rata-rata omzet para pelaku usaha keramik berbahan dasar tanah liat di wilayah setempat turun hingga sebesar 50 persen.

Baca Juga:  Peringatan Isra Mi'raj di Lapas Purwakarta, Para Narapidana Diharapkan Bisa Hijrah

“Musim hujan omzet turun mungkin karena pembeli berkurang dan kebanyakan pembeli atau peminat keramik malas keluar karena hujan dan memilih berdiam diri di rumah,” kata Asep, pada Jumat (24/12/2021).

Baca Juga:  Gelar Rakor Lintas Sektoral, Polres Purwakarta Bahas Soal Pengamanan Lebaran

Selain permintaan berkurang, Asep mengaku, musim hujan pun berdampak pada penurunan produksi kramik. Hal itu disebabkan proses pengeringan lebih memakan waktu dibandingkan seperti biasanya atau pada musim kemarau.

Baca Juga:  Muslimat NU Fokus Jaga Kerukunan Dan Kedamaian

“Selama musim penghujan, proses pengeringan tidak dijemur di bawah matahari, melainkan disimpan di atas rak. Kalau musim kemarau tiga hari sudah siap bakar, kalau sekarang (musim hujan) kadang satu minggu juga belum kering,” bebernya.