JABARNEWS │ BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus memperluas akses fasilitas kesehatan dan meningkatkan kompetensi tenaga medis untuk mendorong deteksi dini kasus HIV/AIDS di wilayahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menegaskan bahwa pencegahan HIV/AIDS lebih diutamakan daripada pengobatan.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pentahelix dan pemangku kepentingan, untuk memperkuat layanan ini,” ujar Retno.
Saat ini, kata Retno, layanan terkait HIV/AIDS tersedia di 22 rumah sakit dan satu lapas di Kota Bogor. Sementara untuk pengobatan dapat diakses di 25 puskesmas dan delapan rumah sakit.
Retno menyebut, data dari Januari hingga Oktober 2024 menunjukkan adanya 338 kasus positif HIV dan 123 kasus AIDS. Hal ini terjadi penurunan ibandingkan tahun 2023, yang mencatat 443 kasus HIV dan 177 kasus AIDS.