Korban adalah AH (16), santri asal Bogor yang menjalani pendidikan di salah satu pesantren di Garut.
Korban dianiaya oleh 16 orang santri yang merupakan teman-teman satu pondok dengannya. AH dikeroyok temannya tersebut karena diduga mencuri HP.
Orang tua AH, Neneng Muryana menjelaskan, anaknya itu dipaksa untuk mengakui bahwa ia telah mencuri HP temannya. Jika tidak mengaku, lanjutnya, AH akan dipukuli oleh teman-temannya tersebut.
“Namun nyatanya anak saya tetap dipukuli,” kata Neneng Muryana seperti dikutip JabarNews.com dari Sindonewscom, Selasa (13/9/2022).
AH dipukuli dengan tangan kosong, pakai sapu, ditendang dan diguyur air kotor. Karena mendapat perlakuan tersebut, AH mengalami benjol-benjol di kepala, gendang telinga kiri pecah, hingga luka sejujur tubuh.