Penganiayaan Santri Terjadi di Garut: Korban Dipukuli hingga Gendang Telinganya Pecah

Ilustrasi penganiayaan. (Foto: Pixabay)

“Anak saya sudah menjalani sejumlah pemeriksaan dan rawat jalan di Rumah Sakit Intan Husada. Bila dihitung-hitung, biaya yang sudah keluar mencapai Rp1 jutaan,” sebutnya.

Pihak keluarga, tambah Neneng, kemudian tak mempermasalahkan jika anaknya tersebut dituduh mencuri HP meski tak melakukannya.

Baca Juga:  RSUD Dr Slamet Garut Kebakaran, BPBD Jabar Beberkan Hal Ini

“Kami malah mengganti HP yang hilang itu, mereknya HP Vivo V12. Kami cari ke counter HP untuk membeli HP baru atau bekasnya, tapi rupanya tidak ada,” ujarnya.

Baca Juga:  PWI Jabar Cetak Rekor Baru Penyelenggaran UKW Terbanyak di Indonesia

Ayah AH, lanjut Neneng, kemudian menawari santri yang merasa kehilangan itu dengan HP baru dengan versi berbeda. HP yang ditawarkan untuk mengganti ini adalah Vivo V15.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Pembunuhan di Bogor, Apa Itu?

“Anak itu menolak lantas malah meminta ganti berupa uang. Karena kami pikir yang hilang adalah HP, maka gantinya pun harus HP,” ucapnya.