Diketahui, RS Sariningsih memang dibangun sejak zaman Belanda. Sempat diduduki Jepang pada 1942-1945, gedung berpindah kekuasaan ke tentara Peta 1945-1947, diambil oleh tentara NICA sampai 1949 dan ketika Belanda benar-benar pergi pada 1950, bangunan dijadikan tempat bersalin dengan Letkol. Dr. Soedarso sebagai kepala rumah sakit. (Red)