Peternak di Jabar Diminta Waspadai Kasus LSD pada Hewan Ternak

TIm medis memeriksa hewan ternak dari ancaman penyakit PMK dan LSD
TIm medis memeriksa hewan ternak dari ancaman penyakit PMK dan LSD. (foto: istimewa)

“Kulit di atas bintik-bintik tersebut dapat menjadi merah, membengkak, dan akhirnya mengalami ulserasi, yang kemudian dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder,” ucapnya.

“LSD dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan karena menurunkan produksi susu, penurunan berat badan, menurunkan fertilitas, dan kematian dalam kasus-kasus yang parah,” tambahnya.

Baca Juga:  Ilmu dari Pelatihan dan Pemagangan, Jadikan Peluang Peserta Lebih Mandiri

Supriyanto memaparkan bahwa LSD tidak lebih berbahaya dibanding dengan dampak PMK. Sebab, PMK memiliki tingkat penularan lebih tinggi, lebih cepat, dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi baik secara domestik maupun internasional (perdagangan ternak dan produk hewan).

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Terus Monitoring Pelaksanaan PTM di Sukagalih Cianjur

“Sapi yang terinfeksi LSD dapat diberikan obat untuk mengurangi gejala penyakit seperti demam dan nyeri pada kulit. Pengobatan ini dapat membantu sapi untuk mempercepat pemulihan dan meningkatkan daya tahan tubuhnya,” tandasnya. (Red)

Baca Juga:  Gerak Cepat, Polsek Purwakarta Sosialisasi Antisipasi PMK ke Pemilik Hewan Ternak