Ibrahim memastikan bahwa Polda Jabar tetap akan mengedepankan pola pendekatan persuasif dalam kegiatan unjuk rasa serta menghindari tindakan represif.
“Ini dilakukan dengan memaksimalkan fungsi Intelijen dalam mengukur potensi gangguan, termasuk deteksi dini ancaman gangguan Kamtibmas,” tuturnya.
“Pengamanan unjuk rasa merupakan bagian dari tugas Kepolisian untuk melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat, untuk itu diharapkan unjuk rasa dapat berjalan dengan kondusif,” tandasnya. (Red)