Gelombang Ketiga Covid-19 Diprediksi Terjadi Akhir 2021, Kota Bandung Aman?

JABARNEWS | BANDUNG – Kasus Covid-19 di Kota Bandung semakin terkendali, berdasarkan Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 kini Kota Bandung sudah memasuki level II alias daerah yang memiliki kasus Covid-19 berisiko rendah.

Meski begitu, ancaman gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia, khususnya di Kota Bandung diprediksi akan terjadi pada akhir 2021.

Guna mengantisipasi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Gimana Ini? Atlet PON Jabar di Kota Bandung Belum dapat Kadeudeuh

Baca Juga: Kejati Jabar Bekuk Buron 8 Tahun di Kasus Korupsi Dana Bantuan Gempa Yogyakarta

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani menyatakan, ada tiga hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga agar kasus Covid-19 tidak melonjak.

“Pertama yaitu dengan tetap mempertahankan pola hidup yang berubah yaitu tetap menjalankan 5M,” kata Rosye dalam Bandung Menjawab di Auditorium Balai Kota Bandung, Selasa 19 September 2021.

Baca Juga:  Edwan Zulkarnain Panggil Seluruh Pengurus Gereja di Purwakarta, Ada Apa?

5M memiliki arti menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengikuti vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Bandung Barat Turun ke Level 2, Hengki Kurniawan: Wisata Boleh Buka, tapi…

Baca Juga: Polda Jabar Ringkus Tersangka Kelas Kakap Kasus Pinjol Ilegal, Ini Perannya

Kedua, Dinkes terus masif melakukan 3T atau testing, tracing dan treatment untuk pelacakan kasus kontak erat, termasuk melakukan surveylens lain di seperti di sekolah.

Sebab, lanjut Rosye, sesuai dengan intruksi Kementrian Kesehatan, sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), maka 10 persennya harus dilakukan random sampling (test acak).

“Artinya dilakukan test Covid-19 di sekolah dari berbagai tingkatan secara random. Sampai hari kemarin (Senin, 18/10) kita sudah melakukan sampling kepada 1.512 warga sekolah mulai dari siswa dan guru,” terang Rosye.

Baca Juga:  Cerita Keteguhan Warga Majalengka, Berangkat Haji Hasil dari Mengayuh Becak

Baca Juga: Jelang Bentrok dengan PSS Sleman, Persib Bandung Latihan Dua Kali Sehari

Baca Juga: Pemkot Cimahi Tak Berikan Pendampingan Hukum kepada PNS Tersangka Korupsi

Terakhir yaitu memeriksa Whole Genome Sequence (WGS) artinya untuk melacak apakah ada varian baru yang masuk.

Pengecekan dilakukan kepada WNI maupun WNA yang baru tiba dari luar negeri. Nantinya pada saat mereka tiba di bandara, petugas dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) akan melakukan testing ulang kemudian dikarantina selama 5-7 hari.

“Setelah karantina mereka harus PCR lagi. Kalau dia positif, samplenya dilakukan WGS untuk mencari ada varian baru. Karena kita khawatir ketika ada orang luar datang kesini,” tuturnya.

Baca Juga: Lagu ‘Akad’Ikke Nurjanah, Kisahkan Harapan Seseorang yang Menemukan Tambatan Hati

Baca Juga: Hujan Deras Berjam-jam, Bandung Barat Dikepung Bencana Longsor dan Banjir

Selain itu, Dinkes juga tetap melakukan pemeriksaan WGS jika ditemukan kasus yang mencurigakan. Misalnya di satu tempat tiba-tiba ditemukan 9 orang yang positif.

Baca Juga:  Delapan Pelaku Pengeroyokan di Cipedes Tengah Kota Bandung Berhasil Diringkus

“Itu samplenya kita cek ulang, kemudian yang CT nya rendah dibawah 25 itu dilakukan WGS. Artinya ketika kasus sudah menurun juga tetap kita lakukan WGS,” beber Rosye.

Perlu diketahui, berdasarkan data yang diperoleh hingga 18 Oktober 2021, sebanyak 99 kelurahan sudah bebas dari kasus konfirmasi aktif, artinya tersisa 52 kelurahan lagi dengan kasus konfirmasi aktif.

Baca Juga: Akhir Oktober Ini Ada Aturan Baru Beli Tiket Kereta Api, Sudah Tahu?

Baca Juga: Kabar Baik! Pemerintah Tak Larang Merayakan Maulid Nabi, Asal…

Tetapi meski begitu, terang Rosye, pihaknya akan tetap melakukan penanganan secara merata untuk memastikan tidak adanya lonjakan kasus.

“Tapi kalau ada kelurahan yang banyak, kita akan lebih gencar melacak dan mencari tahu penyebabnya,” tutupnya.***