Refleksi Reformasi 98, Politik Identitas Ganggu Persatuan Bangsa Indonesia

Pena 98
Peringatan 25 tahun reformasi, Pena 98 berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Pasundan (Fisip Unpas) di Kota Bandung, Kamis (9/5/2023). (Foto: Rian/JabarNews).

Rafael menyebutkan, demokrasi harus tetap berjalan seiring dengan supremasi hukum yang berimbang. Menjelang tahun politik, lanjut dia, refleksi 98 dapat dijadikan sarana mahasiswa untuk referensi memperjuangkan nilai demokrasi.

“Mahasiswa punya peranan sebagai pelaku dalam menentukan sejarah bangsa. Menularkan nilai-nilai kesetaraan, demokrasi, menolak politik identitaa kepada masyarakat,” bebernya.

Baca Juga:  Jalur Purwakarta-Subang via Wanayasa Kembali Normal Pasca Longsor

Edukasi politik akan terus digaungkan olehnya di beberapa daerah di Indonesia. “Insya allah kita juga melakukan acara tidak hanya di Bandung, Palembang dan di Jakarta mulai hari ini kita buat pameran foto sambil diskusi dengan kelompok buruh, kelompok petani dan mahasiswa,” paparnya.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 Meningkat, Warga Sukabumi Diminta Perketat Protokol Kesehatan

Sementara itu, Wakil Dekan I Fisip Unpas Kunkunrat mengapresiasi diskusi interaktif sebagai kilas balik tragedi 98.

“Pertama saya apresiasi terhadap pena 98 dalam rangka memelihara spiritnya dengan melakukan sebuah diskusi khusus tentang isu demokrasi di kampus,” ucap Kunkunrat.

Baca Juga:  DPRD Jabar Minta Kemenhub Buka Akses KCIC Sampai ke Bandara Kertajati