Ribuan Pelajar Bikin Grup Gay, Ini Desakan Bagi Pemkab Garut

JABARNEWS | GARUT – Kabar mengejutkan berhembus dari ‘Kota Intan’ Kabupaten Garut. Sebuah screen shoot para pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Garut mendadak viral. Dalam screen shoot yang disebar melalui media sosial (Medsos) whatsapp itu mempertontonkan mereka dalam grup atau komunitas pacaran sejenis alias gay.

Sebelumnya, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat diwawancara awak media mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. “Iya (sudah tahu), kami lagi penyelidikan, pasti kami selidiki ini,” katanya di Garut .

Baca Juga:  Pelaku Pencabulan Anak di Cidaun Cianjur Hanya Dituntut Tujuh Tahun

Hal senada diungkapkan, Dandim 0611 Garut, Letkol Inf. Asyraf Aziz. Menurut Asyraf, pihaknya masih terus memantau aktivitas grup tersebut. Dandim mengaku telah melihat dan mendalami grup tersebut dengan melihat langsung postingan-postingan dari para anggotanya. Isinya, menurut Dandim, sangat menjijikkan.

Ketua Garut Education Watch Sony MS mengatakan, pihaknya mengingatkan agar sekolah lebih aktif memantau perkembangan psikologi siswa. “Peran Guru Bimbingan Psikologi (BP) perlu ditingkatkan untuk memantau perkembangan psikologi anak didiknya,” ujarnya, Minggu (7/10/2018).

Baca Juga:  Mantap! Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia di Karawang Capai Target, Segini Jumlahnya

“Saya prihatin melihat jumlah anggota grup sudah mencapai 2.500 orang lebih dan sekolah juga harus memantau dan memastikan apakah ada siswanya yang terlibat dalam grup itu atau tidak,” harapnya.

Menurut dia, fenomena ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, ulama, dan semua elemen masyarakat.

“Meski nama grupnya menyangkut-nyangkut SMP dan SMA, tapi ini jadi tanggung jawab semua bukan hanya dinas pendidikan,” katanya.

Sementara itu, salah satu warga Garut, yang tinggal di Malangbong Ustad Jajang meminta persoalan Gay di Garut harus ditangani serius. “Sebaiknya pimpinan Garut segera mengeluarkan Perda larangan hubungan sejenis secara tegas, untuk memudahkan aparat bertindak secara preventif,” terangnya.

Baca Juga:  Porprov Jabar di Kota Banjar Hidupkan UMKM dan Dongkrak Ekonomi Masyarakat

Ia mengakui, harus ada upaya tegas untuk melerai dan melakukan penyuluhan, apalagi melibatkan kalangan pelajar. Bila dibiarkan, maka hal itu akan merajalela, apalagi dengan mudahnya komunikasi melalui akun medsos memungkinkan anggota akan bertambah terus. (Tgr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat