Ridwan Kamil Ungkap Kajian Sejarah Soal Jakarta Jadi Ibu Kota Negara, Ini Katanya

Karikatur Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: Dodi/JabarNews).

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menuturkan berdasarkan kajian sejarah diketahui bahwa Jakarta sedianya tidak dipersiapkan menjadi ibu kota negara karena berkaca pada sejarah ada tiga lokasi yang sempat disurvei untuk dijadikan ibu kota yakni Bandung, Malang dan Surabaya.

“Jadi saya baca sebenarnya di zaman kolonial Batavia itu tidak cocok jadi ibu kota. Saat ada pandemi namanya malaria yang mati itu ribuan jadi diputuskanlah oleh pemerintah kolonial memindahkan ibu kota di survei di tiga lokasi Malang, Surabaya, Bandung, yang dipilih adalah Bandung dengan segala perhitungan,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Rabu.

Baca Juga:  Hadapi Lonjakan Wisatawan Saat Libur Lebaran 2024, Ini Strategi Disparbud Jabar

Rencana pemerintahan kolonial saat itu memindahkan ibu kota ke Bandung terbukti dengan mulai berpindahnya kantor pemerintahan hingga markas militer.

“Pindahlah semua militer di Indonesia ngumpulnya di Bandung dan Cimahi. Pindahlah Kementerian Perhubungan, makanya PT KAI sampai sekarang kantor pusatnya di Bandung pindahlah Kementerian ESDM makanya ada museum geologi,” kata dia.

Baca Juga:  Kapolres Purwakarta Pantau Langsung Latihan Tim Taktis

“Akan tetapi Jepang keburu datang. Terputuslah ibu kota negara versi pemerintah kolonial itu oleh takdir sejarah. Jadi Jakarta itu tidak pernah difesain sebagai ibu kota,” lanjut Ridwan Kamil.

Baca Juga:  Bapeten Pastikan Fasilitas Radiologi di Cianjur Tak Terdampak Gempa, Ini Kabar Baiknya