Ridwan Kamil Ungkap Kajian Sejarah Soal Jakarta Jadi Ibu Kota Negara, Ini Katanya

Karikatur Gubernur Jabar Ridwan Kamil didorong maju di Pilpres 2024. (Foto: Dodi/JabarNews).

Ridwan Kamil mengatakan pada intinya pemerintah Indonesia belum punya ibu kota yang secara fundamental mewakili nilai kebangsaan.

Akibatnya, Jakarta berkembang menjadi mesin ekonomi dominan dan mengambil banyak peran sangat besar. “Republik ini sebelumnya tidak pernah punya sejarah mendesain ibu kotanya yang benar fundamental dan mewakili semua nilai kebangsaan, itu belum pernah ada di Jakarta. Akibatnya apa Jakarta mengambil semua peran sebagai kota bisnis, kota pemerintahan, kota pendidikan,” kata dia.

Baca Juga:  Waduh! Puluhan Remaja di Tasikmalaya Terlibat Perang Sarung, Polisi Langsung Turun Tangan

Dia mengatakan karena terlalu vital roda pemerintahan dan ekonomi bertumpu di Jakarta sehingga segala bentuk gejolak di Jakarta bisa beresiko melumpuhkan aktivitas keduanya dengan mudah.

Baca Juga:  Viral Pelajar Acungkan Sajam Sambil Konvoi Motor, Begini Langkah Disdik Kabupaten Purwakarta

“Oleh karena itu ada yang nanya melumpuhkan Jakarta mah oleh sebuah demo politik ekonomi,” kata Ridwan Kamil.

Terkait soal rencana kepindahan ibu kota negara, Ridwan Kamil menilai usulan itu sudah datang sejak zaman Presiden Soekarno.

“Saat itu Bung Karno menghitung Kalimantan jadi ide ini sudah datang lama. Cuma Bung Karno memilihnya Palangkaraya,” kata dia.

Baca Juga:  Hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Direktur Administrasi dan Keuangan PDAM Purwakarta Diumumkan 16 Maret 2023

“Di mana di Kalimantan tidak ada gunung berapi jauh dari laut sehingga pada teori pertahanan kalau ada negara nyerang dari laut pasti jauh kira-kira akhirnya diputuskan sekarang mungkin ada pertimbangan lain,” lanjut Ridwan Kamil. ***