“Apabila hasilnya tidak diketahui secara jelas objeknya / hilalnya, maka akan dilakukan olah citra hilal dengan software lainnya seperti iris atau siril. Keduanya merupakan software astronomi yang berfungsi untuk mengolah citra hilal agar terlihat kontras,” tambahnya.
Pengamatan hilal ini, kata Encep, seluruhnya dilakukan oleh tim Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba. Menurutnya, para peserta yang hadir dapat bersama-sama berusaha untuk melihat hilal dari teropong utama yang akan disambungkan melalui media TV dalam menampilkan tangkapan teropong.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam menyampaikan bahwa sudah dilakukan rukyatul hilal 11 titik di Jawa Barat. Dari sebelas titik tersebut belum melaporkan ada yang melihat hilal.
“Di Jawa Bawat khusunya Albiruni, Alhamdulillah dari sebelas titik di Jawa Barat belum melaporkan karena cuaca mendung. Padahal posisi hilal sudah mencapai 6 drajat,” ucap Ajam.
Sekadar informasi, hasil kegiatan ini akan dilaporkan kepada Kementrian Agama sebagai bahan sidang Isbat 1 Syawal 1445 H. Keputusan akhirnya, apakah besok sudah masuk 1 Syawal atau belum, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah c.q Kementrian Agama RI. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News