JABARNEWS | BANDUNG – Untuk warga Jawa Barat sepertinya sudah tidak asing lagi dengan kue tradisional yang dikenal dengan sebutan bandros. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras, kepala parut, dan santan.
Bandros biasanya dihidangkan dengan taburan gula pasir dan bentuk kue ini mirip dengan kue pukis. Karena memang, baik bandros maupun kue pukis dicetak pada cetakan yang serupa, yakni cetakan yang berbentuk setengah lingkaran dan berjejer cukup banyak.
Nah kali ini, yang akan dibahas bukan kue bandros pada umumnya. Dari bentuk sama, namun mengalami inovasi yang kekinian.
Bandros 88, Bandros yang berlokasi di Jl. Jupiter Barat Blok N II No. 65 Margahayu Raya, Bandung ini, hadir dengan inovasi bandros yang berbeda. Basic olahan adonan sama, bedanya Bandros 88 menggunakan toping aneka rasa dalam penyajiannya. Toping tersebut mulai dari ayam, keju, sosis, kornet sampai adonan di mix dengan rasa green tea dan taro.
“Awalnya kita memang menyajikan bandros dengan tampilan klasik, dan akhirnya saya tertantang untuk berkreasi dengan bandros,” ungkap Dwi Ariansyah, sang empunya Bandros 88.
Bandros 88 hadir sejak 6 bulan lalu, kini sekitar lebih dari dua puluh menu bandros tersaji. Antara lain bandros asin yaitu ayam, ayam keju, ayam sosis keju, ayam sosis telur keju, sosis pedas, sosis keju, jagung keju, abon telur sosis, kornet telur sosis, dan lainnya.
“Sementara untuk bandros manis kami ada bandros dengan saus durian, strawbery, coklat Susu, pisang coklat, pisang coklat keju spesial, jagung coklat keju spesial dan menu bandros lainnya,” jelas Dwi.
Bandros 88 diakuinya terinspirasi dari jajanan surabi kekinian. Akhirnya Dwi pun mengadopsi surabi dengan toping kekinian sebagai konsep bandrosnya.
“Ke depannya saya juga ingin mengembangkan bisnis kuliner ini ke ranah kopi, apalagi bandros cukup pas disajikan dengan kopi,” pungkasnya. (Tri)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
