“Kondisi dinamika atmosfer seperti terbentuknya pusat-pusat tekanan rendah di wilayah timur Indonesia dan sekitar Pulau Jawa secara silih berganti sejak November 2021 lalu hingga saat ini menjadi penyebab utama terjadinya anomali negatif curah hujan, angin kencang, dan cuaca panas dan lembab di wilayah Bandung raya,” ujar Rahayu.
Oleh karena itu, masyarakat diharap tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi seperti saat ini, karena peluang untuk terjadinya hujan lebat tetap tinggi di bulan Februari dan akan semakin tinggi pada Maret mendatang.***