Vaksinasi Guru di Bandung Barat Lambat, Ini Alasan Hengki Kurniawan

JABARNEWS I BANDUNG BARAT – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat perlu melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan, karena masih berjalan lambat.

Sejauh ini baru sekitar 60 persen kalangan guru dan tenaga kependidikan di Bandung Barat yang telah menjalani vaksinasi Covid-19. 

Pelaksana Tugas Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, terdapat sejumlah kendala yang membuat vaksinasi untuk guru berjalan lambat. Di antaranya ialah tidak sedikit guru yang memiliki komorbid dan tidak lolos screening. 

“Ada guru yang hipertensi dan lain-lainnya. Selain itu, kendalanya juga stok vaksin yang juga agak telat,” kata Hengki Kurniawan, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga:  Hanya Sepekan, Ayo Berburu Ribuan Buku di Bekasi Book Fair 2019

Pemkab Bandung Barat berupaya melakukan percepatan vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan. Petugas Dinas Kesehatan juga sudah siap dalam melakukan distribusi vaksin dan melakukan vaksinasi.

“Kalau tenaga medis siap mendistribusikan, cuma memang beberapa kali kekurangan vaksin. Ini terjadi di semua daerah, karena beberapa negara kasus Covid-nya tinggi lagi sehingga mengalami kekurangan produksi vaksin,” katanya.

Hengki Kurniawan mengakui, vaksinasi guru yang berjalan lambat dapat menghambat pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang TK hingga SMP. 

Baca Juga:  Hari Ini Seluruh Tempat Wisata di Purwakarta Ditutup Lagi, Ini Alasannya

Meski begitu, Dinas Pendidikan Bandung Barat berencana menggelar simulasi Pembelajaran Tatap Muka pada pekan depan.

“Informasi dari Kepala Dinas Pendidikan, simulasi PTM di Kabupaten Bandung Barat dimulai minggu depan. Saya diundang mendampingi juga,” kata Hengki Kurniawan.

Dia menyebutkan, pelaksanaan simulasi PTM juga melihat status desa dan kecamatan, apakah masuk zona merah atau tidak. Soalnya, hanya sekolah di desa dan kecamatan yang berada di zona hijau yang diizinkan menggelar simulasi PTM.

“Sekolah yang boleh simulasi PTM itu di semua kecamatan yang zona hijau, sesuai arahan semua akan simulasi. Nanti kami akan diskusikan lagi sebelum mulai,” tuturnya. 

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Terima Kendaraan Kemetrologian

“Kami libatkan juga satgas milenial yang akan dikaderisasi untuk mengawasi tatap muka. Datang ke sekolah melakukan mitigasi kebencanaan dan edukasi soal Covid-19,” dia menambahkan. 

Setelah digelar simulasi PTM, Hengki Kurniawan menyatakan, Dinas Pendidikan akan melakukan simulasi penentuan, apakah PTM di Bandung Barat bisa dilaksanakan atau tidak. 

“Penentuan PTM tergantung perkembangan kasus Covid-19 dan zonasi wilayahnya. Di Jawa Barat memang trennya belakangan ini sedang naik lagi semua kasus Covid-19, jadi harus dipertimbangkan matang-matang,” jelasnya. (Yoy)