Arif pun menginginkan pihak rumah sakit datang ke kediamannya dan meminta maaf ke dirinya, anak-anaknya, orangtua korban, hingga datang ke makamnya, karena kelalaian pihak rumah sakit yang mengakibatkan istrinya meninggal dunia.
“Sampai detik ini belum ada itikad baik dari rumah sakit baik untuk klarifikasi atau bagaimana ke ibu saya, ke anak-anak saya dan datang ke makam. Saya enggak ada kepikiran mengingingkan materi. Hanya minta maaf itu saja,” ucapnya.
Sebelum bolak-balik pemeriksaan ke RSHS, lanjut Arif, dia mengajak istri periksa ke puskesmas. Dari puskesmas diminta rujuk ke RS Santo Yusuf. Tetapi, karena alat-alat di RS Santo Yusuf tak memadai untuk kanker ini, akhirnya dirujuk ke RSHS.
“Saya selalu ajak kontrol istri pakai motor dan selama 9 bulan pemeriksaan selalu enggak cekatan,” katanya.
Disinggung terkait pesan sang istri sebelum meninggal, Arif mengatakan tidak ada pesan apa-apa lantaran sang istri sudah tak bisa berbicara.