Waduh! Pengangguran di Kota Bandung Bertambah 9.000 Orang Akibat Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Sejak kasus Covid-19 kali pertama ditemukan di Kota Bandung pada Maret 2020 lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung langsung bergerak menginventarisir terhadap pekerja yang terdampak.

Sedangkan, setidaknya terdata sekitar 9.000 ribu warga Kota Bandung yang berstatus sebagai pekerja ikut terdampak oleh pandemi Covid-19. Hingga Mei 2020 yang melapor terdaftar sekitar 20 ribuan orang.

Namun hanya sekitar 9.000 orang yang merupakan warga Kota Bandung. Dari sekitar 9.000 orang, sekitar 5.000 lebih dirumahkan. Sedangkan sekitar 3.000 lebih di-PHK.

“Tapi setelah ada bantuan pemerintah yang mendaftar terdampak itu sudah tidak ada lagi,” kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung Marsana di Taman Dewi Sartika Bandung, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga:  Waduh! 43 Santri di Bogor Keracunan Usai Menyantap Nasi Kotak

Lebih lanjut, Marsana menyebutkan pandemi Covid-19 juga turut berkontribusi terhadap angka pengangguran yang jumlahnya meningkat pada 2020 lalu. Sehingga, beragam skema penanganan dari Disnaker diharapkan mampu menekan angka pengangguran tersebut.

“Dari BPS Kota Bandung, tahun 2020 mengalami peningkatan pengangguran dari tahun 2019 yang tercatat ada 105.067 orang. Kemudian di tahun 2021 itu ada 147.081 orang,” sebutnya.

Oleh karena itu, Pemkot Bandung menyiapkan sejumlah skema untuk mendongkrak dunia kerja yang terdampak akibat Covid-19. Di samping pelatihan dan program magang, pembukaan bursa kerja secara daring pun terus dioptimalkan oleh.

Marsana menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi bersama sejumlah perusahaan untuk mencari data terbaru peluang lowongan kerja. Di samping penghimpunan data bagi masyarakat pencari kerja juga terus dilakukan.

Baca Juga:  Pemkot Tasikmalaya Mutasi 86 Kepsek & 2 Pengawas

Kemudian, kata marsana, Disnaker mencoba memadupadankan agar keduanya saling mengisi antara perusahaan dan pencari kerja. Informasi keduanya bisa diakses secara daring baik melalui laman resmi Disnaker ataupun aplikasi BiMMA Bursa Kerja yang tersedia di playstore.

“Kita sekarang galakan bursa kerja secara online, lowongan pekerjaan yang sudah masuk cukup banyak. Masyarkat pencari kerja ke disnaker.bandung.go.id atau BIMMA bursa kerja di playstore dan bisa melamar langsung secara online,” ujarnya.

Mengingat pada kondisi masih pandemi Covid-19, Marsana menyatakan pembukaan bursa kerja tidak bisa dibuka secara langsung. Hal itu tidak memungkinkan lantaran berpotensi menciptakan kerumunan. Dari pengalaman sebelumnya, bursa kerja Disnaker dikunjungi hingga 7.000-8.000 orang.

Di tahun 2021 ini, Marsana menyatakan, Disnaker sudah menyiapkan dua paket kegiatan bursa kerja apabila memungkinkan bakal dibuka secara langsung. Namun jika situasi pandemi masih kurang memungkinkan maka skema pelaksanaan bursa kerja daring sudah disiapkan.

Baca Juga:  Bupati Subang Dukung Penuh Reggae Star Festival 2020

Marsana menyebut target di setiap kegiatan bursa kerja minimal bisa menghadirkan 40 perusahan. Setidaknya bisa membuka kesempatan lapangan pekerjaan hingga 4.000 lowongan.

“Sebelumnya juga di 2020 kita sudah pernah membuat bursa kerja secara online. Untuk secara online kami tidak membatasi, terakhir kita buat secara online yang hadir mencari kerja 11 ribu orang lebih,” tuturnya.

“Itu terbuka seluruh indonesia, yang Kota Bandung saja itu antara 7-8 ribu orang. Kemarin malahan ada pendaftar dari Kalimantan dan Sumatera juga ada,” tutupnya. (RNU)