Waduh! Ribuan Balita di Purwakarta Alami Stunting

Tim pendamping keluarga saat melakukan rapat koordinasi. (Foto: Gin/JabarNews).

“Tetapi tetap upaya kami mencapai zero stunting. Jika dilihat dari prevalensi stunting berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2021 sebesar 5,8 persen dan menurun pada tahun 2022 sebesar 3 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa upaya-upaya penurunan stunting di Kabupaten Purwakarta membuahkan hasil yang sangat optimal dengan penurunan diangka 1,8 persen,” Tegas Yani.

Baca Juga:  Apes! Terekam CCTV, Maling Motor di Asahan Ditembak Polisi

Yani menambahkan dalam mempercepat penangan stunting, pihaknya telah mengerahkan, 2304 Tim Pendamping Keluarga upaya pencegahan dini sebagai penanggulangan stunting.

“Pendamping keluarga ini akan memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mulai dari edukasi prakonsepsi untuk calon pengantin. Saat ini memang kita berfokus pada remaja dan 1.000 hari pertama kehidupan,” ungkap Yani.

Baca Juga:  PWI dan IKWI Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Gempa Cianjur

Kata dia, penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.

“Pasalnya, stunting juga mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal,” sebut Yani.

Baca Juga:  Potensi Kebakaran Hutan pada Musim Kemarau Meningkat