Ia merinci untuk Periode Januari 2024 sebanyak 279 kasus dan periode Februari sebanyak 184 kasus, jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu, tahun 2023 sebanyak 424 kasus dan tahun 2024 baru dua bulan di awal tahun sudah 463 kasus.
Masih kata eva, meningkatnya kasus ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor cuaca, seperti musim hujan yang berkepanjangan membuat perkembangbiakan nyamuk aides aigepty cukup cepat, pola kebersihan masyarakat dan lingkungan yang kurang bersih.
“Penanganan secara komprehensif, promotor atau pencegahan dan pengobatan. Kita melakukan Edukasi ke masyarakat, penyuluhan ke masyarakat, kemudian 3 M plus, mengurang, menutup daur ulang barang bekas tidak terpakai, kemudian melakukan berbagai upaya sedikit mungkin di gigit nyamuk seperti menggunakan lotion anti nyamuk, menanam pohon yang tidak di sukai nyamuk, memelihara ikan yang bisa memakan jentik nyamuk,” ungkapnya. (Gin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News