Warga Karawang Rela Tapaki 7 Kilometer Demi Air Bersih

JABARNEWS | KARAWANG – Kemarau panjang yang berdampak pada krisis air bersih terus terjadi di Karawang, Jawa Barat. Atas kondisi itu, warga harus berjuang demi mendapat air bersih.

Seperti dialami warga Tanjakan Pacul, Dusun Cidampa II, Desa Kutanagara, dan Dusun Cibenda, Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Karawang, yang terpaksa harus berjalan kaki hingga 7 kilometer demi mendapat air bersih.

Salah satu warga, Karna (34) mengatakan, kesulitan air bersih terjadi setelah sumur milik warga mengering sejak lima bulan lalu.

Baca Juga:  Viral di TikTok, Sepasang Kekasih Ini Harus Berurusan dengan Polisi, Ternyata Gara-gara Ini

“Kami warga di sini mengalami kesulitan air sejak lima bulan lalu, kita terpaksa harus turun gunung mencari sumber air sejauh 7 kilometer,” kata Karna, Senin (22/10/2018).

Warga juga harus mencari air bersih di luar dusun atau desa yang kondisi airnya masih cukup. Untuk mengambil air di luar dusun atau desa biasanya menggunakan jerigen dan diangkut menggunakan sepeda motor.

Baca Juga:  Pembunuhan Sadis di Kebun sawit di Tanjungbalai Terungkap, Salah satu Pelakunya Paranormal

“Iya, karena untuk di daerah ini memang tidak ada lagi sumber air,” ucap Karna.

Sementara menurut Sekretaris BPBD Karawang, Supriatna, sedikitnya 20.000 Kepala Leluarga di 15 desa meliputi tiga Kecamatan di Karawang, saat ini mengalami kesulitan air bersih.

“Selama kurun waktu mulai Juni hingga Oktober kami masih terus melakukan pendistribusian air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan. Tapi itu tidak bisa memenuhi kebutuhan warga secara keseluruhan,” ungkap Karna.

Baca Juga:  Arus Balik Mudik di Garut: Pemudik Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Polisi Beberkan Hal Ini

Selain BPBD Karawang, kata Supriatna, ada juga pihak lain yang mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan, seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum, pihak kepolisian, serta pihak swasta. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat