Waspada Pembajakan Ponsel Lewat Kiriman SMS

JABARNEWS | BANDUNG – Dugaan serangan siber berupa pembajakan melalui kiriman pesan pendek SMS ternyata cukup marak terjadi. Ini diketahui setelah SafeNet merilis laporan soal serangan berformat Spam Chat-V tersebut.

“Kemarin kami merilis laporan ini dan dapat masukan banyak dari masyarakat umum yang juga mendapat pesan itu. Bahkan cukup intens bisa 2-3 kali dalam satu minggu ini,” kata Direktur Eksekutif SafeNet Damar Juniarto dilansir dari laman tempo.co, Kamis (30/1/2020).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ngaku Sudah Kucurkan Rp500 Miliar ke Kota Cirebon

Damar menjelaskan, SAFENET menemukan dugaan serangan siber itu sejak Oktober 2019 lalu. Saat itu ada laporan dari sekelompok aktivis yang mengaku mendapatkan SMS serupa dari nomor yang beragam. Di dalamnya, ajakan menginstal satu aplikasi melalui suatu link.

Pemindaian menggunakan website Sucuri.net mendapati adanya tingkat bahaya kategori sedang dalam tautan yang diserakan dalam sms tersebut. Jika diklik, akan mengarah pada satu pengelabuan.

Baca Juga:  Jelang Puasa Beras Langsung Dibagi Ke Masyarakat Miskin Bekasi

“Kenapa kami sebut pengelabuan, karena saat menginstal aplikasi yang ada dalam pesan dimaksud, ada lima yang terinstal sekaligus,” kata Damar.

Di antara lima aplikasi itu ada yang bisa menimbulkan risiko pada privasi, keamanan, gangguan stabilitas pada ponsel Android. Kecurigaan menguat karena penggunaan perintah “su” dalam bahasa pemrograman Linux. Su command biasanya digunakan untuk mengubah ke pengguna lain ketika baru login.

Baca Juga:  Jelang Pemilu 2019, Orang Gila Pun Masuk Daftar Pemilih Tetap

“Kami bekerja sama dengan Acces Now, salah satu organisasi internasional, mereka bilang ini bukan hanya menginstal lima aplikasi sekaligus, tapi ada perintah yang dijalankan agar usernya diambil alih, jadi handphonenya diambil alih secara remote,” kata Damar menuturkan.

Dia juga menambahkan, hal itu yang membuat SAFENet memutuskan meskipun dalam kategori ringan tapi ini membahayakan pengguna. (Red)