Embung Desa Wanasari dan Taringgul Tonggoh Dinilai Bisa Hadapi Kekeringan di Purwakarta

Embung di Purwakarta
Embung di Kabupaten Purwakarta. (Foto: Dok. Kementan).

“Saya pesan kepada petani dan masyarakat agar menjaga dan memelihara embung dengan baik. Jangan sampai rusak atau terbengkalai karena ini kan manfaatnya selain buat petani juga masyarakat bisa menggunakan air di sini saat kekeringan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Rahmanto mengatakan, pembangunan embung, termasuk embung geomembrane masih diandalkan untuk mengantisipasi musim kering di tahun 2023. Pembangunan itu diharapkan bisa menampung sumber air yang masih ada dan mengairi sawah, sehingga mampu meminimalisir kerugian petani.

Baca Juga:  Sambil Patroli, Satpolairud Polres Purwakarta Lakukan Ini

“Program pembangunan embung itu merupakan program strategis untuk penampungan air hujan atau sumber sumber air lainnya. Sehingga, ke depan, program embung geomembrane mampu mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian kita,” ucap Rahmanto.

Baca Juga:  Ini Alasan Polisi Bongkar Makam Anak Berkebutuhan Khusus di Desa Sukaasih Tasikmalaya, Ternyata...

Menurutnya, pembuatan embung sangat diperlukan. Jika musim hujan mengurangi resiko banjir, di musim kemarau saat air dari irigasi tidak mencukupi maka embung bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mengairi lahan padi atau tanaman pertanian lainnya.

Baca Juga:  Dekopinda Purwakarta Siapkan Koperasi Menuju Era Digitalisasi

“Kami meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan pertanian yang lebih baik. Proyek konservasi lahan juga diharapkan menyelamatkan lahan kritis dengan menanamkan tanaman konservasi produktif,” pungkasnya. (Red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News