Cara Aman Naik Angkutan Umum di Masa Pandemi Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah menyadari mobilitas merupakan bagian dari produktivitas masyarakat dan transportasi umum adalah sarana yang dipromosikan oleh banyak negara karena ramah lingkungan, efisien, termasuk upaya mengurangi polusi udara.

Namun, dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, semua pihak diminta memastikan keamanan dalam menggunakan transportasi umum dengan cara mematuhi protokol kesehatan.

Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, dr. Reisa Broto Asmoro yang juga anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengingatkan warga masyarakat yang ingin menggunakan angkutan umum harus memperhatikan tujuh protokol kesehatan.

Baca Juga:  Ahmad Dhani Ungkap Kenapa Kerap Tak Pakai Masker, Alasannya Bikin Melongo

“Pertama memastikan diri dalam kondisi yang sehat, jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, atau sesak napas tetap di rumah,” katanya saat itu.

Kedua, jika betul-betul membutuhkan transportasi umum untuk bepergian, disarankan menggunakan yang menerapkan jumlah penumpang terbatas. Selanjutnya, calon penumpang wajib selalu #pakaimasker, termasuk saat berada di dalam kendaraan, termasuk pula rajin #cucitangan atau minimal menggunakan cairan pembersih tangan.

Baca Juga:  Seluruh Petugas Lapas Kelas II B Garut Dites Urine

Poin kelima, para penumpang angkutan umum diimbau tidak menyentuh area wajah, terutama mata, hidung, dan mulut saat tangan dalam keadaan kotor. Keenam, tetap perhatikan #jagajarak fisik, minimal 1 meter dengan orang lain.

Terakhir, apabila kendaraan umum yang akan dinaiki tersebut padat penumpang dan sulit untuk menjaga jarak fisik, maka penggunaan pelindung wajah dan masker sangat direkomendasikan.

Baca Juga:  Sempat Gagal, Budidaya Udang Vaname Di Cirebon Kini Bisa Panen 1 Ton

Ia mengatakan panduan protokol kesehatan tersebut dirumuskan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan untuk melindungi mobilitas masyarakat.

“Disiplin adalah kunci dari berhasilnya adaptasi ini dan keberhasilan adaptasi kebiasaan baru menentukan berhasilnya kita tetap produktif dan aman dari Covid-19,” ujarnya. (Red)