Di Lingkungan yang Terpapar Covid-19, Aksi Warga Ini Patut Dicontoh

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 membutuhkan dukungan moril agar daya imuntas tidak menurun. Hal itulah yang dilakukan warga Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Tak hanya memberikan motivasi, warga pun memasok bahan makanan bagi keluarga yang positif Covid-19. Jiwa toleransi dan tolong-menolong itu tampak setelah beberapa orang di Desa Cikahuripan dinyatakan positif.

Ketua RW 5 Desa Cikahuripan, Hendi Heryadi mengatakan, ada tujuh warga di dua RW yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka diduga terpapar dari klaster perkantoran di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang.

Baca Juga:  PMI Kota Bandung Pastikan Stok Darah dan Plasma Konvalesen Tersedia

“Rinciannya itu ada dua orang di RW 5 Kampung Pojok, kemudian tiga orang di RW 2 Kampung Sukalaksana, yang dinyatakan positif. Mereka sudah diisolasi di rumah sakit,” kata Hendi, Minggu (11/10/2020).

Saat ini terang dia, sebanyak 12 orang kontak erat dari keluarga pasien positif Covid-19 juga masih menunggu hasil tes usap atau swab test. Mereka pun mesti melakukan isolasi mandiri.

Menurut Hendi, warga secara spontan dan ikhlas untuk membantu segala kebutuhan pokok sehari-hari bagi 12 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) itu. Bantuan seperti beras, kue, maupun minyak goreng disuplai oleh warga setiap dua hari sekali.

Baca Juga:  Fenomena UNBK Di Sekolah Ujung Utara Purwakarta

“Warga mensuplai kebutuhan, seperti makanan atau sayuran, dan diantarkan ke rumah mereka. Kalau perlu apa, mereka (warga yang ODP) tinggal kirim pesan,” ucapnya.

Dia mengatakan, keluarga pasien positif mengaku sangat terbantu dengan adanya berbagai bantuan yang diberikan warga. Pasalnya, hingga saat ini belum ada bantuan apa pun yang disalurkan dari pemerintah daerah setempat.

Baca Juga:  Dosen dengan 12 Gelar Akademik

“Bantuan dari pemerintah bagi keluarga yang positif belum ada, sangat lambat. Padahal, mereka kan sementara waktu tidak dibolehkan keluar rumah dan berinteraksi dengan warga sekitar,” katanya.

Meski bertatus ODP, terang dia, warga tak boleh mengucilkan 12 warga tersebut. Sebab, hal itu justru dapat membuat keluarga yang ODP maupun yang positif jqmadi stres. Apalagi, sebagian warga yang ODP masih anak-anak.

“Mereka justru harus dibantu, agar bisa menjalani isolasi mandiri. Jadi warga ikut membantu mencukupi kebutuhan,” tuturnya. (Yoy)