Foto Gerak Cepat FPI Bantu korban Gempa Palu hoaks

JABARNEWS | JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan banyak berita palsu alias hoaks yang menyebar pascagempa dan tsunami di Palu, Jumat (28/9).

Salah satunya adalah kabar soal aksi Front Pembela Islam (FPI) yang turut membantu ke lapangan.

“Hoaks Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7,7,” kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu.

“Faktanya dalam gambar adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi,” lanjut dia.

Selain hoaks soal FPI, Ferdinandus mengungkapkan ada sejumlah berita lainnya yang dinyatakan bohong. Pertama, soal Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa Retak.

“Faktanya bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa,” kata Ferdinandus.

Baca Juga:  Anne Ratna Mustika Salurkan Bantuan Buat Petugas Kebersihan di Purwakarta

Kedua, sejumlah foto gempa tsunami Aceh 26 Desember 2004 yang kembali disebarluaskan sebagai dokumentasi korban gempa tsunami di Palu. Ketiga, kabar Wali Kota Palu Hidayat meninggal dunia.

“Faktanya Wali Kota Palu Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan tanggap darurat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah,” ujar Ferdinandus.

Keempat, soal prediksi gempa susulan tanggal 2 Oktober. “Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia ini dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti,” imbuhnya.

Kelima, berita penerbangan gratis dari Makassar menuju Palu bagi keluarga korban.

“Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat,” ujar dia.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Inisiasi Pendirian Kelas Harapan Bangsa di Purwakarta

“Pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak, serta pasien ke Makasar,” lanjutnya.

Kominfo, kata Ferdinandus, mengimbau agar seluruh masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang tersebar. Dia juga meminta agar masyarakat tidak menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya dan sumbernya.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara FPI Slamet Ma’arif membantah bahwa gerak cepat FPI membantu korban gempa adalah hoax. Slamet menegaskan pihaknya sudah sampai di lokasi bencana sejak hari pertama bencana, Jumat (28/9). Selanjutnya, masih ada tim dari FPI yang masih dalam perjalanan ke Palu.

Baca Juga:  Laporan Tahunan Jokowi-Ma'ruf: Kolaborasi Hadapi Pandemi (Part 1)

“Tim yang dari pusat sebagian sudah masuk. Sebagian lagi masih di perbatasan untuk masuk, FPI Makassar juga sedang berusaha masuk,” kata Ma’arif.

Ma’rif mengungkapkan setidaknya sudah ada 50 anggota FPI Palu yang bergerak di lokasi bencana. Kemudian ada sekitar 200 anggota lagi yang masih berada di perbatasan.

“Ada 500 orang juga yang kita siapkan dari beberapa wilayah untuk turun ke lapangan,” jelas dia.

Beredar di media sosial akun Twitter Lembaga Informasi Front, @LembagaF dan Intelijen FPI, @Intel_FPI membagikan informasi bahwa FPI turut membantu korban di Palu. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat