Kabar Baik! Emil Sebut Pandemi Corona Berakhir Juni, Asalkan Warga…

JABARNEWS | BANDUNG – Wabah virus corona mulai menjadi perhatian sejak awal Januari 2020 kemarin. Di tempat asal wabah, Wuhan, virus dengan nama sementara 2019-nCoV tersebut sudah menjadi ancaman sejak akhir Desember 2019 dan sempat disebut sebagai pneumonia misterius dari Wuhan.

Kini virus corona di Indonesia per Senin (6/4/2020) telah dinyatakan positif corona sebanyak 2.273 kasus dengan 198 meninggal dunia dan 164 orang dinyatakan sembuh. Pertanyaannya sekarang, kapan kiranya wabah mengerikan ini akan berakhir?

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah universitas sudah memprediksi kapan penyebaran COVID-19 berakhir. Menurut informasi yang ia rangkum, penyebaran COVID-19 akan berakhir pada Juni 2020. Prediksi itu bisa terwujud apabila masyarakat disiplin menerapkan pembatasan sosial dan mengikuti imbauan pemerintah.

Baca Juga:  Polisi Jadikan Gelas di Tempat Kejadian Meninggalnya Kopda Muslimin Sebagai Barang Bukti

“Jika kita disiplin menerapkan physical distancing, kita dapat mengakhiri pandemi pada bulan Juni. Sekitar waktu itu, tren (kasus positif COVID-19) akan turun dan situasi kembali normal pada akhir Juni jika orang-orang disiplin,” kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Hal krusial saat ini dalam mencegah penyebaran COVID-19 adalah kesadaran masyarakat untuk tidak mudik. Kesadaran tersebut bisa menjadi bentuk solidaritas kepada sesama ataupun kepada tenaga medis yang sedang berjuang melawan COVID-19 di zona merah.

“Tetapi, jika tidak (disiplin), maka situasi kembali normal pada akhir tahun. Saya pikir, sangat penting bagi kita untuk mengendalikan pandemi tanpa mudik,” kata Kang Emil sapaan akrabnya.

Baca Juga:  Kaesang Pengharep Gabung PSI, Senior PDIP: Jadi Catatan Penting!

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah mengeluarkan maklumat larangan mudik dan piknik. Kemudian, memberlakukan prosedur tetap kesehatan di terminal, bandara, dan stasiun, untuk memastikan pemudik tidak terpapar Severe Acute Respiratory Syndrome Virus (SARS-CoV-2), virus penyebab COVID-19.

Desa-desa di Jabar memperketat pengawasan mobilitas warga yang masuk daerahnya. Dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tanggap COVID-19, aparatur desa mendata pemudik yang berasal dari zona merah dan memintanya untuk isolasi diri selama 14 hari. Beragam upaya tersebut dilakukan Pemda Provinsi Jabar agar penyebaran COVID-19 tidak meluas.

Baca Juga:  Menpan RB Keluarkan Surat Edaran Terbaru, ASN Harus Tahu

“Masalah COVID-19 ini adalah masalah bersama. Bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas kita semua, membantu, mempercepat penyelesaian masalah COVID-19 ini,” ucap Kang Emil beberapa waktu lalu.

Kang Emil mengimbau agar masyarakat luas mengikuti dan mematuhi peraturan yang ada dan mencegah penyebaran virus Corona. Ia khawatir jika kondisi Indonesia terus seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan lebih panjang dari empat bulan.

Karenanya, melakukan physical distancing, menetap di rumah, dan membatasi aktivitas di luar rumah, serta rajin mencuci tangan adalah cara utama untuk memutus penyebaran virus di Indonesia. (Red)