Pemohon Kartu Kuning Naik 5 Kali Lipat Di Sukabumi

JABARNEWS | KAB.SUKABUMI – Usai lebaran, jumlah pencari kerja (Pencaker) di Kabupaten Sukabumi membludak. Ini terbukti dengan banyaknya warga yang memohonkan kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi. Namun dibalik itu, para pemohon merasa tidak puas dengan layanan petugas dinas karena dinilai kurang mempersiapkan ledakan pemohon.

Dikutip dari Radar Sukabumi Rabu (27/6/2018), hari biasa pemohon kartu kuning paling banyak di angka 70 orang. Namun setelah Idul Fitri, dalam satu hari pemohon pelengkap persyaratan melamar pekerjaan ini sampai diangka 350 orang alias lima kali lipat.

Baca Juga:  Gawat! Ribuan Anak di Bogor Terpapar Covid-19, Sumbernya Karena Ini

Petugas pelayanan yang terbatas pun dibuat kewalahan melayani permohonan ini. Selain itu banyak pemohon yang kurang bersabar.

Aksi desak-desakan hingga berujung pada saling dorong pun tak bisa dihindari ketika mereka hendak nekad menerobos ke dalam ruang pembuatan kartu kuning. “Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan memudahkan warga yang membuat kartu kuning, kami siasati dengan menggunakan sistem nomor urut antrean,” ungkap Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Tatang Arifin.

Membludaknya pembuat kartu kuning pasca lebaran ini, Tatang menyebut karena banyak warga yang baru ke luar sekolah dan hendak mencari kerja. “Ijazah anak-anak sudah keluar yang SMA sederajat. Terlebih lagi, sejumlah perusahaan di Kabupaten Sukabumi sudah mulai membuka lowongan pekerjaan. Seperti di PT Pratama Sukalarang membutuhkan karyawan untuk operator mesin jahit sekitar 1.000 orang,” ujarnya.

Baca Juga:  Distaru: Ada 70 Jenazah Dimakamkan dengan Protokol Covid-19 di Kota Bandung

Lamanya pelayanan pembuatan kartu kuning, sambung Tatang, karena terbatasnya jumlah petugas. Selain itu, sarana dan prasarana untuk menunjang pembuatan kartu kuning. Seperti komputer untuk menginput data pembuat kartu kuning, jumlahnya sangat terbatas.

Baca Juga:  Angin Terlalu Kencang, Tandem Paralayang Bukit Panten Sidamukti Ditutup

“Kita kewalahan karena petugas yang membuat kartu kuning sangat sedikit. Sedangkan permintaan banyak sekali,” bebernya.

Seorang warga Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Amar Amirullah (18) mengaku sangat menyesalkan dengan pelayanan Disnakertrans yang dinilai tidak maksimal. “Dampaknya antrean pun semakin panjang. Ya menurut saya, kurang maksimal pelayanannya,” akunya.

Ia menyebutkan, seharusnya petugas bisa mengantisipasi membludaknya pemohon kartu kuning usai Lebaran. “Kalau petugasnya sigap, tentu semua bisa dilayani dengan baik dan cepat. Bukan seperti sekarang, banyak warga yang menunggu antrean sampai berjam-jam,” keluhnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat