Status Reaktif Covid-19, Nenek di Padalarang Dimakakan Pakai APD Lengkap

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Seorang warga Kabupaten Bandung Barat dimakamkan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, setelah diketahui reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga tersebut berjenis kelamin perempuan dan berusia 75 tahun. Dia merupakan warga Kampung Sodong Girang, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang.

Meski begitu, kematian korban diketahui oleh cucunya bermula saat terjatuh dari tempat tidur di rumahnya. Kepala sang nenek terbentur tembok dan mengalami luka yang cukup serius.

Baca Juga:  Unik! Polisi Di Majalengka Bagikan Masker Pakai Kostum Wayang

Pihak keluarga akhirnya membawanya ke RS Dustira, Kota Cimahi dengan menggunakan mobil ambulance desa. Walaupun sempat menjalani perawatan, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Hasil diagnosa dokter menyatakan bahwa nenek tersebut mempunyai penyakit kronis. Dari hasil rapid test yang dilakukan, dia pun terindikasi reaktif Covid-19.

Meskipun masih menunggu hasil swab test untuk memastikan statusnya, pihak rumah sakit tidak mau ambil risiko. Mobil ambulance milik RS Dustira langsung membawa korban ke tempat pemakaman.

Baca Juga:  Waspada.. Kenali Ciri-ciri WhatsApp Yang Sedang Disadap Ini

“Ya karena terindikasinya reaktif, maka pemakaman dilakukan sesuai protokol COVID-19 sebagai langkah antisipasi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat Duddy Prabowo, didampingi petugas lapangan Rudi Wibiksana, Jumat (21/8/2020).

Dia menjelaskan, korban dimakamkan dengan standard Covid-19, sehingga tidak disemayamkan dulu melainkan langsung dibawa ke tempat pemakaman.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Pembuat Uang Palsu di Cerebon

Pihak keluarga ataupun kerabat tidak diperkenankan untuk mendekat. Sementara petugas yang mengangkat peti jenazah dan juga menguburkan semuanya memakai APD lengkap.

“Pemakaman dilakukan oleh petugas BPBD, pihak rumah sakit, dan desa. Pemakaman berjalan lancar dan kondusif serta dihadiri kepala desa, babinsa, dan pengurus RW,” katanya. (Yoy)