Dulu Tanpa Modal, Sekarang Tembus Jerman Dan AS

JABARNEWS | BANDUNG – Dalam memulai usaha biasanya kita mengeluarkan modal.Namun bisnis yang tanpa modal bisa jadi inspirasi bagi yang ingin memulai usaha namun terkendala soal dana.

Namun, konsep itu ternyata bisa dipatahkan oleh Perempuan Cantik Asal Bandung, Youlanda Nurul Iyazha. Ia membuktikan diri bisa memulai bisnis tanpa modal dan hanya memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di rumah.

Dikutip dari detik, Minggu (20/5/2018) dia memulai bisnisnya di usia muda yaitu pada usia 19 tahun. Awalnya, ia ingin menciptakan nuansa baru pada pakaian- pakaian yang dikenakannya. Ia lalu mulai bereksperimen menggunakan cat dan pakaian bekas yang ada di lemarinya.

Ia menjadikan pakaian bekas layaknya kanvas untuk mengekspresikan kreatifitasnya. paduan berbagai warna dari cat yang ia miliki membentuk cipratan dan goresan abstrak pada permukaan pakaian berhasil membuat pakaian bekas memiliki tampilan baru yang lebih menarik.

Di luar dugaan, kreasinya tersebut berhasil menarik perhatian teman-temannya. Banyak teman dekat yang akhirnya tertarik dan ingin memiliki baju dengan konsep warna abstrak miliknya.

Dari permintaan tersebut, perempuan yang akrab disapa Iyung ini di tahun 2012 mulai serius bereksperimen menciptakan karakter pakaian dengan konsep lukis abstrak.

“Awal itu malah nggak kepikiran jualan, baju polosan (kaos) kan bosen ya dipakai itu-itu lagi. Jadi kaos sama kupluk yang ada di lemari itu dicoret- coret pakai cat minyak. Tapi jadinya malah bagus, pas dipakai dan anak-anak (teman-teman) lihat mereka pada tertarik dan pelan pelan mulai ada permintaan,” jelasnya.

Baca Juga:  Majalengka Musim Mewarnai, Batu Cadas Sungai Cideres Dilukis

Perlahan, pemesanan hanya datang satu sampai dua. Hingga akhirnya di tahun 2013 Iyung mulai serius menggarap bisnis fashion miliknya. Namun, Di tahun 2013 Iyung tidak langsung memulai bisnis kaos lukis abstrak karena permintaan kupluk lebih tinggi dibandingkan kaos.

“Awalnya kaos abstrak itu sudah ada tapi pesanannya nggak sebanyak kupluk sama topi. Kebetulan kan Papa bisa jahit dan bordir jadi awalnya dari situ, dari sana terkumpul modal Rp 15 juta, meski sebagian masih ditambahin dari orang tua. Saya mulai bisnis kaos, tas sampai topi yang dilukis abstrak,” kata dia.

Hingga saat ini bisnisnya juga merambah apparel lain seperti jaket, celana dan dress. Berbagai kreasi dan desain abstrak ia gambar secara handmade atau manual.

Iyung mengaku konsep warna abstrak berupa cipratan dan gradasi warna yang begitu hidup dan unik ini terinspirasi dari Band Indie Rock asal Inggris yaitu Stone and Roses. Dalam cover albumnya Stone and Roses, tampak latar belakang menggunakan cipratan-cipratan cat yang konsepnya sama dengan warna-warna yang diaplikasi pada pakaian hasil kreasinya.

Baca Juga:  Mengenal Ragam Manfaat Ikan Bandeng yang Tak kalah Dengan Salmon

“Dari dulu memang suka Stone and Roses, jadi pengin saja gambar konsep itu ke nuansa yang lain. Kalau mereka kan mencolok banget ya sama warna kuning, biru muda. Kalau Youzha cipratannya lebih kalem,” kata dia.

Menginjak tahun ke enam saat ini, Iyung yang saat ini berusia 25 tahun itu mengaku semakin menikmati bisnis fashion yang dirintisnya. Bagaimana tidak saat ini omzet yang ia dapatkan dari baju dan jaket mencapai Rp.30 Juta sebulan.

“Sekarang alhamdulilah nyaman bisnis gini sih. Soalnya dari dulu memang nggak pernah betah jadi karyawan, pernah dulu kerja di Bank cuma betah sehari, admin distro cuma dua hari, itu juga cuma buat ambil sistem pembukuan sama pemasaran online buat kembangin bisnis sendiri, karena kan awal itu ngeblank pisan soal pemasaran, dulu cuma bisa lukis aja,” kata dia.

Pemasaran Youzha saat ini sudah sampai Jerman dan Amerika, namun saat ini Perempuan Lulusan SMA 9 Bandung ini hanya akan fokus untuk menggarap pasar dalam negeri.

Baca Juga:  PAD di DOB Kabupaten Garut Selatan Kembali Dikaji

Ia mengaku kunci dari kesuksesan dan kelancara usahanya yaitu ia begitu menyukai seni. Berekspresi melalui gambar dan karya yang ia ciptakan dalam setiap karya terbarunya.

“Pokonya lakukan apa yang disukain. Buat sesuatu yang nyata dari apa yang kamu sukai. Jangan terpaksa. Dulu malah keluarga nggak ada yang dukung malah nyaranin kedokteran, akuntansi tapi da nggak suka. Dihina karena malah pilih jualan. Tapi saya yakin ini yang terbaik karena kan, kalau kerja di orang itu nggak enak. Tapi

kalau usaha sendiri kan bakal lebih banyak waktu sama keluarga,” jelas dia.

Untuk jenis barang yang dijual, seperti jaket jeans dijual dari harga Rp. 300 Ribu-Rp.750. Ribu kemudian untuk kupluk dijual dengan harga Rp.100 Ribu-Rp. 150 Ribu kemudian untuk kaos dijual dengan harga Rp.135 Ribu  sampai  Rp.180 Ribu. Saat ini setelah memiliki toko di kawasan Sekeloa, Bandung, Youzha berpindah toko ke Jalan garuda nomor 42A.

“Pindah kalau di Jalan Sekeloa itu kan sewa kalau ini di Jalan Garuda punya sendiri tokonya. Yang penting kalau mau usaha itu modal bukan yang utama sih, tapi keinginan untuk usaha dulu dan konsisten,” kata dia. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat