Tujuh Pengeroyok Jakmania Haringga, Dituntut Sampai 11,5 Tahun Bui


JABARNEWS | BANDUNG – Tujuh terdakwa pengeroyok Jakmania, Haringga Sirla dituntut hukuman tujuh sampai 11,5 tahun bui oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Bandung. Ketujuh terdawakwa dituntut dengan masa kurungan yang berbeda-beda.


“Kami tim JPU (jaksa penuntut umum) berkeyakinan terdakwa terbukti bersalah melakukan kekerasan,” kata Kasi Pidum Kejari Bandung, Jawa Barat, Agus Alam usai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (9/4).

Baca Juga:  Gempa Bumi Kekuatan Magnitudo 2.9 Guncang Aceh

Ketujuh terdakwa mendapat tuntutan beragam. Aditya Anggara dituntut 11 tahun penjara, Dadang Supriatna dituntut 10 tahun penjara, Goni Abdulrahman dituntut 9 tahun penjara, Budiman dituntut 11,5 tahun penjara, Aldiansyah dituntut 11,5 tahun penjara, Cepi dituntut 8 tahun penjara, Joko Susilo dituntut 7 tahun penjara.

Agus juga meyakini para terdakwa melakukan tindak pidana pengeroyokan hingga tewas sesuai dakwaan kedua yakni pasal 170 ayat (2) ke-3 tentang pengeroyokan hingga meninggal dunia.

Baca Juga:  Vaksinasi Drive Thru Bogor, Joko Widodo: Moga-moga Bisa Diterapkan di Kota Lain

Dalam tuntutannya, jaksa juga menyebutkan hal yang memberatkan terdakwa. Menurut jaksa, perbuatan yang dilakukan oleh para terdakwa telah menyebabkan duka bagi keluarga korban.

“Para terdakwa sangat meresahkan masyarakat. Perbuatan para terdakwa juga tergolong sadis karena melakukan kekerasan kepada korban yang sudah dalam keadaan tak berdaya,” katanya.

Sementara itu, kuasa hukum terdakwa, Dadang Sukmawijaya mengaku menghargai tuntutan yang diberikan oleh jaksa kepada para terdakwa yang menjadi kliennya.

Baca Juga:  Ribuan E-KTP Tercecer Di Serang Bikin Ketua DPR Geregetan

Untuk selanjutnya, kata Dadang, pihaknya akan membacakan nota pembelaan atau pledoi dengan harapan meringankan putusan yang akan diberikan oleh hakim.

“Memang sudah dibacakan. Kami hargai isi tuntutan berkaitan hak jaksa. Tapi kami penasihat hukum berpersepsi lain, nanti di pembelaan akan kami tuangkan.” kata Dadang. (Mel)