JABARNEWS | GARUT – Orang tua siswa SDN 4 Mekarasih dan warga Kp. Legok, Desa Mekarasih, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut sesalkan bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) tidak kunjung datang.
Diakui Asep (32), warga setempat, bertahun tahun siswa di sekolah itu belajar berdesakan lantaran ruangan sempit yang harus disekat.
“Saya sering menjumpai para siswa belajar di teras. Mungkin karena kalau belajar satu ruangan diisi dua rombel (rombongan belajar), tentu tidak nyaman. Akibatnya sesekali mereka memilih belajar ngampar (lesehan) di teras sekolah,” kata Asep, Sabtu (9/6/2018).
Dikatakannya, sejak sekolah itu dibangun pada 2012 di atas tanah hibah seorang warga miskin bernama Dodo serta urunan warga, hingga kini pemerintah belum maksimal memberikan pelayanan terutama sarana dan prasarana ruang belajar yang memadai, khususnya di SDN 4 Mekarasih.
Saat ini, lanjutnya, ruang belajar hanya memiliki tiga ruangan, yang dibangun atas bantuan pemerintah. Dan satu ruangan bantuan swadaya masyarakat setempat. Kini sekolah itu baru memiliki empat ruangan belajar dengan jumlah 6 rombel .
” Sekolah masih membutuhkan tiga ruangan kelas baru, satu ruangan kantor, dan satu ruangan kepala sekolah,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala SDN 4 Mekarasih, Ujang Karyana, menuturkan, sebenarnya kalau kabar akan mendapatkan bangunan sudah santer didengar tahun 2018 ini. Tapi hingga kini belum bisa direalisasikan. Karenanya ia berharap pemerintah segera mengabulkan harapan warga terutama para orang tua siswa untuk segera memiliki tambahan ruang Kelas Baru.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Garut dari Komisi D, Karnoto, saat berkunjung ke Malangbong menyebutkan, ia turut prihatin dengan keadaan itu. Karenanya ia bertekad mendorong pemerintah segera merealisasikan RKB untuk SDN 4 Mekarasih. ” Fhoto sekolahnya, dan laporkan ke saya ” ujarnya saat ditemui ketika buka bersama di PT. Citra Agro Buana Semesta beberapa waktu lalu.
Ia berjanji akan membantu mendorong agar pemerintah bisa segera merealisasikan bantuan RKB.
“Kalau belajar berdesakan bagaimana mau tercipta kenyamanan belajar. Satu ruangan dipakai oleh dua Rombel, jangankan kenyamanan, capaiaan kualitaspun bahkan sulit didapat,” terangnya. (Tgr)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
