JABARNEWS | PURWAKARTA – Jelang sidang lanjutan SPPD Fiktif kasus Korupsi di DPRD Purwakarta hari ini, besar kemungkinan akan lebih seru dari sebelumnya. Pasalnya, sidang tersebut akan menghadirkan para saksi yang diduga mengetahui aliran dana kepada para anggota DPRD Kabupaten Purwakarta.
Bila diibaratkan dalam pertandingan tinju, minggu-minggu kemarin saat menghadirkan saksi saksi di Pengadilan Tipikor Bandung baru pukulan-pukulan ringan. Namun untuk saat ini, saksi-saksi yang dihadirkan akan memberikan pukulan pukulan telak untuk masalah aliran dana.
Menurut salah seorang JPUm untuk hari ini akan menghadirkan 10 saksi dari kesekretariatan dewan yang menjabat pada 2016. “Ke-10 orang saksi, rata-rata untuk jabatan kepala bagian pada 2016 yang lalu,” kata Jaksa tersebut.
Sementara itu, di Pengadilan Tipikor Bandung, beberapa pejabat Purwakarta sudah tampak terlihat sedang menunggu sidang untuk menjadi saksi kasus SPPD fiktif.
“Ada sekitar 10 orang dari purwakarta yang sudah datang dari purwakarta,” ujar Andri salah seorang pegawai Pengadilan Tipikor di bagian penerima tamu.
Dari ke-10 orang saksi tersebut, beberapa di antaranya saat ini sudah menjabat jabatan strategis di Kabupaten Purwakarta.
“Ada nama Panda Pandawinata (tahun 2016 menjabat sebagai sekretaris dewan, saat ini menjabat kepala dinas pemerintahan desa), kemudian ada nama Sulistyo (tahun 2016 menjabat Kabag di sekretariat dprd, saat ini menjabat sebagai sekretaris dinas tenaga kerja). Dan beberapa nama lainnya,” tambah Andri.
Seperti diketahui untuk saat ini merupakan sidang ke-4 di Pengadilan Tipikor Bandung, dengan menghadirkan 10 orang saksi. (Abh)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
