Pusing … Ngelamar Kerja Malah Diminta Duit

JABARNEWS | MAJALENGKA – Kabupaten Majalengka kini menjadi magnet bagi sebagian lulusan sekolah SLTA, mengingat kini sudah banyak pabrik berdiri di Kota Angin ini. Hanya saja ‎hal itu tidak sebanding seperti informasinya yang membutuhkan ribuan tenaga kerja. Pasalnya, sebagian calon pekerja mengeluh dan kesulitan untuk bisa bekerja, karena dimintai sejumlah uang terlebih dahulu.

‎Bahkan, saking kesalnya calon pekerja ini, mereka menuliskan kekesalannya dalam selembar kertas. Di antara tulisan yang diunggah ke media sosial dengan bahasa campur Indonesia-Sunda itu berbunyi begini, “‎Suara Rakyat by Bacodd. Saya cari kerja, karena cari uang. Tapi kenapa saya melamar kerja, saya yang harus memberi uang. Dengan nominal yang tinggi pula.”

Baca Juga:  Demiz Optimis Raih 70 Persen Suara Di Garut

Dilanjutkan dengan bahasa Sunda.‎ “Puguh urang gawe teh, ameh boga duit, karena kami teu boga duit. Ayeuna naha bet hayang gawe oge, kudu mere duit. Ti mana atuh Mang? Sedengkeun gawena oge acan. Ari Amang damang?”(‎Betul kami kerja itu supaya punya uang, karena kita tak punya uang. Sekarang kenapa ingin kerja saja, harus memberi uang. Dari mana uangnya? Sementara kerjanya juga belum. Ari Paman (amang sebutan someah nyindir calo, Red.) sehat?).

Sebut saja lulusan SLTA bernama, Udin (17), warga Majalengka ini sudah ke-lima perusahaan dan sempat tes wawancara. Namun semuanya tidak lolos. Dan setiap kali merunduk karena gagal wawancara, ada satu dua orang yang mendekati dan menawari bisa langsung kerja, dengan catatan harus ada sejumlah uang.

Baca Juga:  Hadapi Lawan Berat Selama September, Ini Kata Gomez

“Saya benar-benar bingung, katanya harus tes wawancara. Saya memang belum berpengalaman, tapi selalu saja setiap kali tes, hasilnya tidak lolos. Malahan ada yang menawari saya langsung kerja, tapi harus ada sejumlah uang. Nominalnya jutaan. Darimana saya dapat uang itu? ” ungkapnya, mengeluh, Jumat (6/7/2018).

Udin juga mengamati akun-akun FB untuk mencari lowongan pekerjaan, dan ada tulisan menarik yang senasib dengan dirinya. Tulisan tersebut seperti kalimat di atas.

“Kalimat itu memang benar-benar saya alami. Kami masih kesulitan kerja, dan harus ber-duit kalau mau kerja. Mungkin banyak juga yang seperti saya. Silakan supaya dibaca langsung para calo dan pemerintah,” ungkapnya.

Baca Juga:  Motivasi Paskibra, Pj Bupati Sumedang: Kalian Orang-orang Terpilih

Calon pekerja lainnya, Wulan (18), mengatakan hal serupa. Dewasa ini Majalengka menjadi tumpuan harapan para lulusan SLTA yang ingin bekerja, namun selalu berakhir kecewa karena harus mengeluarkan uang lebih dulu.

“Banyak yang kecewa. Ini pekerjaan rumah bagi pemerintah. Rupanya masih banyak calo. Kalau saya punya uang, saya kasih. Tapi saya dan orangtua saya kan tidak punya uang, untuk itulah kami mencari kerja. Supaya dapat uang,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat