JABARNEWS | MAJALENGKA – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Majalengka prihatin dengan jumlah perilaku seks bebas yang terus meningkat di kota angin ini. Berdasarkan data terbaru, jumlah LGBT di Majalengka tercatat 1.017, 300 waria, 500 PSK, dan 125 terjangkit HIV Aids.
Pengelola Program dari PKBI Majalengka, Beben Badruzaman mengatakan saat ini pihaknya tengah konsen melakukan advokasi dan mengedukasi para pelaku. Alasannya, karena hal itu merupakan langkah efektif untuk mencegah dan meningkatnya jumlah penderita.
“Ya kami juga khawatir sekaligus prihatin, tapi kami telah melakukan tahapan advokasi dan mengedukasi penderita. Sebagiannya sudah kembali normal. Namun sekarang jumlahnya telah bertambah lagi,” ungkapnya, Rabu (17/7/2019).
Hanya saja, lanjut Beben, keterlibatan pemerintah kabupaten juga harus ikut andil. Keterbatasan anggaran untuk melakukan advokasi dan mengedukasi yang dulu didanai pihak luar negeri kini semakin menipis.
“Tahapan untuk mengadovaksi itu sasarannya adalah perubahan perilaku. Selesai itu juga harus melakukan tahapan selanjutnya yakni pendampingan untuk perubahan perilaku. Jika tidak begitu kemungkinan besar pelaku LGBT atau Gay bisa kembali meningkat,” ungkapnya.
Beben menambahkan sementara untuk komunitas Wanita Pekerja Seks (WPS) dan Pelaku Narkoba Suntik (penasun) juga membutuhkan advokasi yang berkelanjutan.
“Sementara saat ini tidak ada lembaga manapun untuk mengedukasi komunitas itu. Artinya mereka bebas bergerak, bahkan kemungkinan menjalar ke IRT yang bukan pelaku,” ungkapnya.
Sementara itu dalam akun resmi Kemenag Majalengka, juga menyayangkan tentang merajalelanya perilaku seks bebas, sehingga pihaknya berpesan kepada semua kalangan untuk meninindaklanjuti. (Rik)
Jabar News | Berita Jawa Barat
